Tokoh Politik Dan Pakar Asing: Hormati Pendirian Tiongkok Mengenai Masalah LTS
  2016-07-05 11:02:16  CRI

Belakangan ini, beberapa tokoh politik dan pakar asing menerima wawancara mengenai masalah Laut Tiongkok Selatan (LTS). Mereka menyatakan dukungan pada pendirian Tiongkok mengenai masalah ini, dan berpendapat bahwa kunci penyelesaian masalah ini adalah dialog dan konsultasi antar negara terkait.

Mantan Wakil Perdana Menteri Thailand Dr. Surakiart Sathirathai mengatakan, menurut undang-undang internasional, negara mana mempunyai hak untuk menerima arbitrase, juga mempunyai hak untuk tidak menerima arbitrase, hal ini diambil keputusan oleh negara masing-masing. Menanggapi kasus arbitrase Laut Tiongkok Selatan yang diajukkan Filipina secara sepihak, pada semulanya Tiongkok telah mengumumkan tidak menerima, tidak mengambil bagian, maka masyarakat internasional hendaknya menghormati keputusan Tiongkok ini. Kini negara-negara terkait yang berhubungan dengan masalah ini secara langsung hendaknya berupaya bersama agar masalah ini diselesaikan melalui dialog dan konsultasi.

Mantan Sekretaris urusan diplomasi dan dewan negara Pakistan Riaz Rhokhar berpendapat bahwa cara yang dianjurkan Tiongkok yakni penyelesaian perselisihan melalui dialog dan konsultasi bersifat kondusif, masalah regional hendaknya diselesaikan oleh negara-negara yang berhubungan langsung dengan masalah ini.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040