Sidang ke-14 Pertemuan Perdagangan dan Pembangunan PBB hari Senin (18/7) mengeluarkan laporan tahunan yang berjudul Pembangunan dan Globalisasi: Kenyataan dan Data di Nairobi, Ibukota Kenya. Menurut laporan tersebut, puluhan tahun terakhir ini, meskipun manusia seluruh dunia telah mencapai prestasi nyata dalam penanggulangan kemiskinan, terutama Tiongkok dan India, namun masih terdapat sekitar 800 juta orang berada dalam situasi sangat miskin.
Menurut data statistik, sekitar satu per tiga orang hidup dalam kemiskinan yang ekstrim pada tahun 1990, pendapatan mereka setiap hari tidak sampai US$ 1,25. Sampai 2015, sudah terdapat 1 miliar orang lepas dari kemiskinan. Namun, masih terdapat 836 juta orang berada dalam situasi yang sangat miskin.
Laporan tersebut berpendapat, meskipun jumlah penduduk miskin menurun dengan skala besar, namun tingkat penanggulangan kemiskinan di berbagai daerah tidak seimbang. Sejauh ini, orang miskin ekstrim terutama berkumpul di Afrika dan Asia Barat, 80 persen orang miskin di sana masih hidup dengan pendapatan kurang dari US$ 1,25 setiap hari.
Mengenai serangkaian masalah dalam proses pembangunan Afrika, Presiden Kenya Uhuru Kenyatta di sela sidang kali ini mengatakan, unsur utama kemiskinan di Afrika adalah sistem politik yang tidak transparan dan bertanggung jawab. Kenyatta mengimbau organisasi internasional termasuk PBB harus mengintensifkan kerja sama dengan pemerintah dan masyarakat Afrika, untuk mencari solusi penyelesaian masalah di Afrika.
Sekretaris Jenderal Pertemuan Perdagangan dan Pembangunan PBB Mukhisa Kituyi juga menunjukkan, kalau negara maju dapat melaksanakan janjiannya yakni mengeluarkan 0,7 persen PDB untuk menggunakan bantuan di luar negeri, maka situasi di banyak negara berkembang dapat diperbaiki.
Sementara itu, menurut laporan kali ini, prestasi penanggulangan kemiskinan di Asia Timur dan Asia Pasifik sangat menonjol. Presentase orang miskin ekstrim telah menurun dari 80 persen pada 80-an abad lalu menjadi 8 persen pada masa kini. Sementara prestasi penanggulangan kemiskinan di Asia Selatan juga menonjol. Laporan tersebut juga menunjukkan, sebagai negara berpopulasi banyak, Tiongkok dan India telah memberikan sumbangan besar bagi pengurangan orang kemiskinan di dunia.