Presiden Rusia Vladimir Putin kemarin (9/8) di Saint Peterburg mengadakan pembicaraan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, kedua pihak setuju untuk memperbaiki hubungan antara kedua negara, sekaligus menetapkan pemulihan kontak ekonomi dan perdagangan, menghidupkan kembali proyek pembangunan pipa gas alam.
Seusai pertemuan, Putin dan Erdogan mengatakan kepada wartawan, pembicaraan Saint Peterburg mempunyai arti penting bagi perkembangan hubungan kedua negara di masa depan, masalah mendesak yang perlu diprioritaskan ialah meningkatkan hubungan kedua negara ke level sebelum krisis. Pihak Rusia akan secara bertahap mencabut berbagai langkah yang diambil sebelumnya seperti melarang ekspor komoditas Turki ke Rusia dan membatasi bisnis perusahaan Turki di Rusia. Selain itu, kedua pihak sudah menyetujui proyek pembangunan pipa gas alam dan pusat listrik tenaga nuklir pertama Turki.
Putin menyatakan, hubungan antara Rusia dan Turki pernah mengalami masa yang sangat sulit. Kepentingan tertinggi Rusia dan Turki menuntut pemulihan hubungan kedua negara.
Sementara itu, Erdogan mengatakan, hubungan Turki dan Rusia telah meningkat berkat kehendak kepala negara Turki dan Rusia serta bantuan dari berbagai kalangan masyarakat di kedua negara. Erdogan menyatakan, pembicaraan mencapai hasil, hubungan kedua negara menjadi lebih kuat. Untuk memelihara stabilisasi kawasan, Turki dan Rusia perlu mengembangkan sepenuhnya potensi perkembangan hubungan kedua negara, karena hal itu bermanfaat dalam menanggapi krisis kawasan yang mungkin timbul di masa depan.
Erdogan membenarkan pula akan menghidupkan kembali proyek sumber energi Turki-Rusia, ia menyatakan bahwa proyek pembangunan pipa gas alam adalah salah satu tema yang penting.