"Mata Langit" Tiongkok Mengundang Perhatian Dunia
  2016-09-26 13:12:07  CRI

Teleskop radio berdiameter 500 meter buatan Tiongkok kemarin (25/9) mulai beroperasi di Pingtang Guizhou. Teleskop raksasa yang dijuluki sebagai "Mata Langit" itu memiliki kapasitas observasi yang luar biasa, sehingga mengundang perhatian dunia.

Media internasional beramai-ramai memperkenalkan teleskop radio terbesar di dunia itu. Harian Daily Telegraph Inggris mengatakan, Tiongkok telah membuat teleskop terbesar dunia dengan diameter 500 meter, jauh lebih besar daripada teleskop berdiameter 300 meter milik Puerto Rico, yang sebelumnya menyandang gelar sebagai teleskop radio terbesar di dunia.

Sorae, sebuah situs web antariksa profesional Jepang melaporkan, Tiongkok berhasil merampungkan pembangunan teleskop radio terbesar di dunia, dan mengatakan skala merupakan representasi kemampuan sebuah teleskop. "Mata Langit" Tiongkok mempunyai kapasitas observasi yang luar biasa, misalnya melacak pulsar yang lemah sinyalnya.

Harian Financial Times Inggris memberitakan, melalui pertumbuhan ekonomi yang pesat selama puluhan tahun, kini Tiongkok memiliki dana untuk investasi di berbagai disiplin ilmu seperti astronomi yang sebelumnya selalu didominasi oleh negara-negara paling kaya di dunia.

Menurut praktik internasional, ilmuwan mancanegara boleh memohon waktu observasi dengan menggunakan teleskop raksasa. Situs web Radio Jerman melaporkan, melalui teleskop raksasa itu, Tiongkok dapat terus meningkatkan pengaruh internasionalnya di bidang eksplorasi angkasa luar.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040