"Satu Sabuk Satu Jalan" Capai Sejumlah Hasil Nyata
  2016-10-06 13:13:33  CRI

3 tahun telah berlalu sejak Tiongkok mengajukan prakarsa "Satu Sabuk Satu Jalan". Selama 3 tahun ini, sejalan dengan direalisasinya sejumlah proyek simbolik, kemajuan dan hasil pembangunan "Satu Satu Satu Jalan" telah melampaui target semula. Pakar terkait menyatakan, Tiongkok dan negara-negara sepanjang jalur "Satu Sabuk Satu Jalan" telah mewujudkan kerja sama saling menguntungkan.

Pada September 2013, dalam pidatonya saat mengunjungi Kazakhstan, Presiden Tiongkok Xi Jinping untuk pertama kali mengajukan usulan penting untuk bersama-sama membangun " Koridor Ekonomi Jalan sutera".

Satu bulan kemudian, dalam pidatonya di depan DPR Indonesia, Presiden Xi Jinping menyatakan kesediaan Tiongkok untuk meningkatkan kerja sama maritim dengan negara-negara ASEAN, demi bersama-sama membangun "Jalur Sutera Maritim Abad ke-21".

Strategi "Satu Sabuk Satu Jalan" melintasi benua Eropa-Asia dan mencakup populasi sebanyak 4,4 miliar, dengan total perekonomian senilai US$23 triliun, yang masing-masing mengambil proporsi sebesar 63 persen dan 29 persen di dunia. Analis berpendapat, strategi "Satu Sabuk Satu Jalan" tidak hanya adalah rancangan tingkat tertinggi Tiongkok mengenai sistem baru ekonomi terbuka dan politik ekonomi dengan luar negeri, tapi juga adalah "program Tiongkok" untuk mendorong kemenangan bersama di dunia.

Tak lama berselang, Wakil Sekjen PBB Wu Hongpo mengatakan, prakarsa "Satu Sabuk Satu Jalan" dan Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 memiliki visi dan prinsip mendasar yang mirip, keduanya akan bersama-sama memainkan peranan penting demi mewujudkan target pembangunan berkelanjutan PBB. Wakil Sekjen PBB menyatakan, semangat inti "Satu Sabuk Satu Jalan"adalah mendorong kemenangan bersama, pembangunan bersama, kemakmuran bersama, perdamaian, kerja sama, keterbukaan, inklusif, saling percaya dan saling pemahaman, hal-hal itu sesuai dengan nilai pokok agenda pembangunan berkelanjutan 2030.

Sekarang ini, lebih dari 100 negara dan organisasi internasional berpartisipasi dalam pembangunan "Satu Sabuk Satu Jalan", Tiongkok telah menandatangani persetujuan kerja sama "Satu Sabuk Satu Jalan" dengan lebih dari 30 negara dan telah melakukan kerja sama kapasitas produksi internasional dengan lebih dari 20 negara, yang diikutsertai oleh sejumlah organisasi internasional, termasuk PBB. Kerja sama moneter seperti AIIB dan Yayasan Jalur Sutera pun diperdalam lebih lanjut, sejumlah proyek simbolik yang berpengaruh juga direalisasi.

Sejauh ini, jumlah dana berbagai kerja sama kapasitas produksi multilateral telah melampaui US$ 100 miliar. Perusahaan Tiongkok telah membangun 46 zona kerja sama di negara-negara sepanjang jalur itu.

Wakil Direktur Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) untuk Bidang Moneter dan Perusahaan Andre Laboul berpendapat, dilatarbelakangi melesunya rehabilitasi ekonomi dunia, pembangunan "Satu Sabuk Satu Jalan" akan berperan penting bagi pembangunan ekonomi dunia.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040