Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengadakan kunjungan ke Jepang pada tanggal 25 sampai 27 Oktober lalu. Selama ini, Presiden Filipina mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.
Pengamat mengatakan, kini hubungan AS dan Filipina timbullah retak, Jepang mencoba membantu memulihkan hubungan antara Filipina dan AS dengan kesempatan yang Duterte mengunjungi Jepang agar Filipina tetap membelah AS dan Jepang, untuk itu Shinzo Abe memberi banyak kebijakan preferensial. Akan tetapi, Filipina mempunyai pertimbangannya di bidang diplomasi, jadi apakah berhasil niat Jepang masih tetap ditanya.
Jepang sangat mementingkan kunjungan Duterte kali ini. Menjelang kunjungan Duterte, media Jepang mengungkapkan bahwa Jepang akan menyediakan kredit kepada Filipina untuk eksploitasi pertanian Mindanao. Diketahui Duterte pernah bekerja di Mindanao dalam jangka panjang.
Seusai pembicaraan Duterte dan Shinzo Abe, kedua pihak menandatangani serangkaian dokumen kerja sama. Dokumen-dokumen ini terutama melingkupi pembantuan Jepang untuk meningkatkan kemampuan penjagaan keamanan laut tim polisi pesisir laut Filipina serta membangkitkan ekonomi pertanian.
Kedua pihak menandatangani pula dokumen terkait untuk menyerahkan dua kapal patrol besar-besaran serta pesawat pelatih TC-90S tim pembela laut Jepang kepada Filipina.
Shinzo Abe menyatakan, Jepang akan terus membantu Filipina meningkatkan kemampuan penjagaan keamanan, termasuk membantu Filipina untuk memberi latihan terhadap pilot angkatan laut dan memperbaiki instalsi dasar. Kedua pihak akan meningkatkan kerja sama di bidang memukul terorisme, Jepang akan menyediakan kapal dengan kecepatan tinggi dan peralatan terkait kepada Filipina untuk membantu Filipina meningkatkan kemampuan anti terorisme.
Selama kunjungan Duterte di Tiongkok, Tiongkok dan Filipina mencapai kesepahaman mengenai masalah Laut Tiongkok Selatan melalui dialog. Selama kunjungan di Jepang, Duterte juga menyampaikan pendapat serupa.
Sankei Shimbun Jepang melaporkan, kalau tidak bisa mencegah kecenderungan yang Filipina berdekat dengan Tiongkok, mungkin memberi dampak besar kepada strategi regional Jepang dan AS. Laporannya mengatakan, Shinzo Abe berharap bertukar pendapat dengan Duterte yang kontra AS tapi pro Jepang. Agar Duterte kembali lagi ke kamp Jepang dan AS.
Akan tetapi, selama kunjungan di Jepang, Duterte tidak mengubah pandangannya terhadap AS, dia mengatakan bahwa dirinya ingin memberitahu bahwa orang Filipina mempunyai martabat. Dia berharap agar tentara asing menarikkan diri dari Filipina dalam dua tahun kemudian, khususnya menyinggung penjajahan AS terhadap Filipina selama 50 tahun, dikatakannya, Filipina dapat berada dan berkembang tanpa bantuan AS.