Biro Benda Budaya Nasional Tiongkok menggelar Temu Wicara di Beijing, pada hari Senin (27/3). Temu wicara yang bertemakan" Saling Belajar Melalui Peninggalan Budaya dan Pertukaran Peradaban" tersebut bertujuan untuk membahas cara yang lebih baik untuk saling belajar dan pembauran antara peradaban yang berbeda.
Kebudayaan yang beraneka ragam di dunia adalah kekayaan umat manusia yang harus dilestarikan. Melalui peninggalan budaya, dunia bisa memperkenalkan sejarah, sosial dan nilai-nilai antara kebudayaan dan bangsa yang berbeda, sehingga mendorong konektivitas dan kepercayaan antara satu sama yang lain. Sebagai salah satu negara peradaban kuno yang kaya akan warisan budaya, Tiongkok semakin mementingkan kerja sama pertukaran benda budaya dengan dunia luar, dan sejumlah prestasi telah dicapai.
Direktur Biro Benda Budaya Nasional Tiongkok Liu Yuzhu menerangkan, beberapa tahun terakhir, kerja sama Tiongkok dengan dunia luar di bidang benda budaya diperdalam lebih lanjut.
Dia mengatakan, Tiongkok mendukung negara-negara di sepanjang "Satu Sabuk Satu Jalan" untuk mengajukan proyek peninggalan budaya dunia serta penelitian terkait; berupaya menandatangani persetujuan bilateral untuk mencegah penggalian di makam dan sirkulasi ilegal benda budaya transnasional serta menandatangani nota kesepahaman ( MoU ) kerja sama antar pemerintah di bidang warisan budaya. Sejauh ini, Tiongkok telah menandatangani MoU tersebut dengan 34 negara termasuk Indonesia, Prancis dan Italia.
Liu Yuzhu menyatakan, ke depan, Tiongkok akan terus memperluas platform pertukaran benda budaya dengan dunia luar, termasuk mengadakan pameran benda budaya Tiongkok di luar negeri atau mengundang negara lain mengadakan pameran benda budaya asing di Tiongkok.