Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Myanmar U Htin Kyaw kemarin (10/4) mengadakan pembicaraan di Balai Agung Rakyat, Beijing. Kedua kepala negara sepakat untuk terus mempertahankan tradisi baik senasib sepenanggungan, terus mempertahankan pedoman kerja sama yang saling menguntungkan dan menang bersama, demi mendorong perkembangan hubungan Tiongkok-Myanmar secara sehat dan kontinu dan mendatangkan lebih banyak kesejahteraan kepada rakyat kedua negara.
Presiden Xi menunjukkan bahwa Tiongkok sangat mementingkan hubungan dengan Myanmar, bersedia berupaya bersama dengan Myanmar, dengan teguh meneruskan arah tepat hubungan kedua negara, dengan menyeluruh meningkatkan level kerja sama strategis koperasi komprehensif berdasarkan kepentingan mendasar rakyat kedua negara. Dengan Myanmar, Tiongkok ingin menjadi tetangga baik, sahabat baik, saudara baik dan mitra baik.
Presiden Xi menekankan, Tiongkok dan Myanmar hendaknya meningkatkan komunikasi tingkat tinggi, memperdalam pertukaran pengalaman pemerintahan, dan saling memberikan dukungan dalam masalah yang berkaitan dengan kepentingan inti. Tiongkok menghargai dukungan dan partisipasi Myanmar pada gagasan "Satu Sabuk Satu Jalan", untuk itu Tiongkok siap melakukan koneksi strategis dengan Myanmar. Kedua pihak hendaknya pula meningkatkan koordinasi di berbagai kerja sama multilateral termasuk PBB, kerja sama Asia Timur dan kerja sama Sungai Lantsang-Mekong. Tiongkok menghargai jalan pembangunan Myanmar yang sesuai dengan kenyataan nyata, dan ingin terus memainkan peranan konstruktif demi pendorongan pembangunan perdamaian Myanmar sekaligus memelihara keamanan dan kestabilan di daerah perbatasan kedua negara.
Pada kesempatan itu, Presiden Myanmar U Htin Kyaw menyatakan, bantuan Tiongkok kepada Myanmar di bidang pembangunan serta dukungan Tiongkok kepada Myanmar di bidang arena internasional tak akan dilupakan, Myanmar menyatakan terima kasih atas upaya-upaya Tiongkok demi rekonsiliasi bangsa, pembangunan ekonomi dan perbaikan kehidupan Myanmar. Myanmar menyatakan, pihaknya akan mempertahankan politik satu Tiongkok dan siap aktif berpartisipasi dalam pembangunan "Satu Sabuk Satu Jalan", meningkatkan kerja sama proyek-proyek penting termasuk konstruksi infrastruktur dan zona kerja sama ekonomi perbatasan, memperdalam persahabatan antar rakyat dan mempererat penyelarasan dan kerja sama dalam urusan regional maupun internasional.