Sejauh ini, dalam sejumlah resolusi dan dokumen terkait dari lembaga PBB termasuk Dewan Keamanan sudah tercantum isi proposal "satu sabuk satu jalan".
Pada bulan April tahun 2016, Tiongkok dan Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia-Pasifik (ESCAP) telah menandatangani surat keinginan untuk bersama-sama merancang dan mendorong interkoneksi dan aksi konkret "satu sabuk satu jalan", mendorong penyambungan kebijakan berbagai negara dan kerja sama pragmatis.
Pada bulan September tahun 2016, Tiongkok dan Program Pembangunan PBB menandatangani memorandum saling pengertian mengenai pembangunan "satu sabuk satu jalan".
Pada bulan November tahun 2016, untuk pertama kali Majelis Umum PBB dalam resolusinya mencantumkan proposal "satu sabuk satu jalan", resolusi mendapat penilaian tinggi dari 193 anggota.
Pada bulan Maret tahun ini, Dewan Keamanan PBB menerima resolusi nomor 2344 mengenai masalah Afghanistan, untuk pertama kali mencantumkan gagasan "pembangunan komunitas senasib manusia", menghimbau masyarakat internasional untuk meningkatkan kerja sama ekonomi regional dengan melalui pembangunan "satu sabuk satu jalan", mendesak berbagai pihak untuk menyediakan lingkungan jaminan keamanan bagi pembangunan "satu sabuk satu jalan", menyambung strategi kebijakan pembangunan dan mendorong kerja sama pragmatis interkoneksi.
Di PBB, sejumlah pejabat juga menilai tinggi proposal tersebut.
Deputi Sekretaris Jenderal PBB untuk perkembangan ekonomi Lenni Montiel mengatakan, proposal "satu sabuk satu jalan" didasarkan pada gagasan kemakmuran bersama sedunia, maka pasti dapat mendorong perdamaian dan perkembangan berkelanjutan di Asia, Afrika, Eropa dan daerah lainnya.
Direktur Program Pembangunan PBB Helen Clark mengatakan, proposal "satu sabuk satu jalan" memperlihatkan keinginan Tiongkok untuk bekerja sama dengan negara-negara lainnya dan sikapnya untuk membagikan kesejahteraan. Program Pembangunan PBB berharap dapat memberi sumbangan untuk perkembangan manusia di tengah "satu sabuk satu jalan", agar rakyat di sepanjang jalur menikmati hasil "satu sabuk satu jalan"