Pertemuan Puncak Forum Kerja Sama Internasional dalam kerangka Satu Sabuk Satu Jalan akan digelar di Beijing pada bulan Mei mendatang. Sekarang sebanyak 20 lebih pemimpin dan perwakilan dari Asia, Eropa, Afrika dan Amerika Latin telah mengkonfirmasi akan menghadiri pertemuan tersebut.
Pada musim gugur 2013, Presiden Tiongkok Xi Jinping berturut-turut melakukan kunjungan ke Khazakstan dan Indonesia. Dalam lawatan tersebut Xi Jinping untuk pertama kali mengajukan inisiatif Satu Sabuk Satu Jalan.
"Untuk mempererat hubungan ekonomi antar negara Eropa dan Asia, memperdalam kerja sama dan memperluas ruang perkembangan, kita dapat menerapkan pola kerja sama yang inovatif untuk membangun 'Sabuk Ekonomi Jalur Sutera'. Ini merupakan usaha besar yang akan menyejahterakan semua rakyat negara di sepanjang jalur tersebut. Kawasan Asia Tenggara sejak dulu merupakan terminal penting dalam 'Jalur Sutra Maritim". Tiongkok ingin meningkatkan kerja sama di laut dengan negara-negara ASEAN, mengembangkan hubungan kemitraan kerja sama maritim dan bersama-sama membangun 'Jalur Sutra Maritim" abad ke-21." Demikian dikatakan Xi Jinping dalam kunjungannya di Kakhazastan dan Indonesia pada 2013.
Itu merupakan argumentasi paling awal yang disampaikan pemimpin tertinggi Tiongkok tentang Satu Sabuk Satu Jalan. Dalam tiga tahun terakhir sejak diajuka, inisiatif Satu Sabuk Satu Jalan di luar dugaan telah berkembang secara luas dan mendalam. Proyek Satu Sabuk Satu Jalan kini diikuti oleh lebih dari 100 negara dan organisasi internasional. Lebih dari 40 negara dan organisasi internasional telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan Tiongkok, yang berarti inisiatif Satu Sabuk Satu Jalan telah mencapai kesepakatan kerja sama yang luas. Fakta membuktikan bahwa inisiatif Satu Sabuk Satu Jalan yang diajukan Tiongkok merupakan jalan kerja sama yang terbuka dan memberikan manfaat secara universal.
Pertemuan Puncak Forum Kerja Sama Internasional Satu Sabuk Satu Jalan yang akan digelar di Beijing pada Mei mendatang merupakan kegiatan diplomatik penting lainnya yang digelar di Tiongkok setelah pertemuan APEC dan pertemuan puncak G-20. Pertemuan itu akan mempunyai arti signifikan bagi peningkatan kerja sama internasional dan regional.
Xi Jinping mengatakan: "Pada Mei 2017, Tiongkok akan menggelar pertemuan puncak Forum Kerja Sama Internasional Satu Sabuk Satu Jalan di Beijing. Forum akan menyediakan wadah bagi berbagai pihak untuk membahas kerja sama dan menikmati hasil kerja sama secara bersama-sama, terutama akan berusaha mencari solusi bagi penyelesaian masalah-masalah ekonomi dunia dan regional, demi menciptakan tenaga pendorong yang baru bagi perkembangan bersama dan menyejahterakan rakyat berbagai negara di dunia."