Forum Satu Sabuk Satu Jalan untuk Kerja Sama Internasional (BRF) akan digelar di Beijing pada 14 dan 15 Mei mendatang, 28 kepala negara dan pemerintah telah memastikan kehadiran di BRF, termasuk Presiden Vietnam Tran Dai Quang. Baru-baru ini beberapa pakar dan ilmuwan menyatakan, inisiatif "Satu Sabuk Satu Jalan" sesuai dengan strategi pembangunan negara-negara di dunia, dan telah dijadikan sebagai platform efektif bagi pertukaran dan kerja sama antara negara-negara di dunia.
Wakil Profesor Akademi Ilmu Sosial Vietnam, selaku kepala proyek penelitian "Satu Sabuk Satu Jalan" Phung Thi Hue menyatakan, inisiatif "Satu Sabuk Satu Jalan" yang diajukan Presiden Xi Jinping memang sesuai dengan tren umum perpaduan ekonomi dunia. Dia berpendapat, inisiatif "Satu Sabuk Satu Jalan" yang diajukan Tiongkok pada 2013 memang memiliki banyak persamaan dengan rencana pembangunan "Dua Koridor ,Satu Lingkaran" yang dikemukakan Vietnam.
Pada 2015, pemerintah Vietnam resmi mengumumkan rencana pembangunan "Dua Koridor, Satu Lingkaran". Saat ini pemimpin Vietnam dan Tiongkok telah mencapai kesepahaman mengenai penyinergian "Dua Koridor, Satu Lingkaran" dengan inisiatif "Satu Sabuk Satu Jalan". Kedua negara menyatakan akan aktif membahas dan meneliti proyek-proyek konektivitas di bawah kerangka "Dua Koridor, Satu Lingkaran" dan "Satu Sabuk Satu Jalan", untuk menyejahterakan rakyat kedua negara.
Mantan Rektor Institut Diplomatik Vietnam Vu Duong Huan menyatakan, kehadiran Presiden Vietnam Tran Dai Quang di BRF akn menjadi sebuah peluang kerja sama yang penting, baik bagi Vietnam maupun perusahaannya.