Setelah terjadinya serangan terror di Manchester, Inggris pertama kali selama 10 tahun ini menaikkan tingkat kesiagaan keamanan negara ke tingkat tertinggi, yakni "genting". Hal ini berarti serangan teror "sangat mungkin" terjadi. Tersangka pelaku serangan terror kali ini Salman Abedi yang telah tewas adalah orang keturunan Libia, jadi opini umum memperhatikan kebijakan imigrasi Inggris. Peristiwa kali ini mencerminkan permasalahan pembauran imigran dalam masyarakat Inggris serta sikap dilemma masyarakat Inggris terhadap imigran.
Peristiwa ini terjadi pada waktu yang berbagai golongan partai Inggris mengadakan kampanye untuk pemilihan pada tanggal 8 Juni mendatang. Partai Konservatif yang lebih banyak didukung dari Partai Buruh mengajukkan kebijakan imigrasi yang ketat.
Ada analis mengatakan bahwa BREXIT Inggris mendukung penyebarluasan pikiran isolasi, pemerintah Inggris memberi banyak pembatasan terhadap imigran di bidang kesejahteraan sosial dan peluang kerja. Kebijakan imigrasi yang ketat ini mudah menimbulkan perasaan melawan imigran.
Apalagi kalau kemampuan ekonomi imigran lembah, kekurangan cara untuk mencari nafkah, dan dihasut oleh pikiran ekstrimis, ketidakpuasan mereka gampang dirubah menjadi kekerasan.
Misalnya di sejumlah daerah yang tertentu, terkumpullah kelompok yang tidak puas akan reality, putus asa akan masa depan, marah akan lingkungannya, maka mereka akan mudah dipengaruhi oleh pikiran ekstrimis dan melakukan balas dendam terhadap masyarakat.
Setelah terjadinya serangan terror, perasaan penolakan masyarakat Inggris akan imigran lebih sengit, diantaranya adanya penyebab bentrokan budaya dan pandangan nilai, juga terdapat peranan yang didorong oleh jejaring sosial dan situs web.
Tentu saja, terdapat juga orang Inggris mempunyai pendirian yang objektif, mereka mengakui sumbangan imigran terhadap Inggris.
Ada pakar mengatakan, kalau menangani masalah imigrasi dengan cara yang tidak tepat, Inggris mungkin mengalami sirkulasi yang buruk. Di satu bidang, peristiwa serangan terror ini akan lebih lanjut memperkokoh BREXIT pemerintah Inggris, di bidang yang lain, karena diperketatnya kebijakan imigrasi, mungkin menimbulkan ketidakpuasan lebih lanjut.
Ada analis berpendapat, masalah yang dihadapi Inggris, tidak saja memukul terorisme, juga ada permasalahan sosial misalnya pembauran imigran, menambahkan lowongan kerja imigran dan kesejahteraan sosial kepada imigran. Kalau pemerintah Inggris tidak bisa secara efektif memperbaiki dan meningkatkan kemampuan penanganan, maka resiko keamanan di Inggris sulit dihilangkan dari akarnya.