Presiden Amerika Serikat Donald Trump melakukan pertemuan dengan perdana menteri India Narendra Modi di Gedung Putih pada 26 Juni. Keduanya membicarakan sejumlah isu di bidang perdagangandan keamanan.
Analis menunjukkan, ini adalah kunjungan kelima Modi sejak menjabat sebagai PM India, juga pertemuan perdana antara dirinya dengan Trump. Tapi dibandingkan dengan kunjungan yang lalu, kunjungan kali ini tidak begitu mencolok, harapan kedua pihak terhadap pertemuan kali ini juga lebih rendah. Boleh dikatakan, meskipun kunjungan Modi membuahkan hasil tapi tidak terlalu signifikan, kedua pihak tetap memiliki perselisihan di sejumlah bidang penting.
Dalam konferensi pers bersama pada hari itu, Trump menyerukan pemerintah India memperlonggar hambatan perdagangan terhadap AS, mengharapkan kedua negara dapat membangun hubungan perdagangan yang adil dan saling menguntungkan, berusaha mengurangi defisit perdagangan AS terhadap India. Sementara itu Modi menyatakan, kedua negara akan berusaha mencari kerja sama yang lebih mendalam di bidang inovasi iptek dan ekonomi berbasis ilmu pengetahuan.
Analis menunjukkan, meskipun Trump pernah menelpon Modi sejak dirinya terpilih sebagai presiden AS pada juli tahun lalu, tapi sampai saat ini, pemerintah baru AS telah mengabaikan kebijakan terhadap India, ditambah lagi perselisihan kedua pihak di bidang perdagangan dan kebijakan imigrasi AS, sehingga baik AS maupun India tidak menaruh harapan tinggi terhadap kunjungan Modi kali ini.
Analis juga menunjukkan, dilatarbelakangi hal ini, kunjungan Modi kurang mencolok dibandingkan kunjungan sebelumnya, selain pertemuan dengan Trump, aktivitas utama hanya mencakup pertemuan meja bundar dengan beberapa direktur komisaris perusahaan besar AS serta pertemuan dengan sejumlah tokoh sosial India yang berada di Amerika.