Konferensi Bangkok Forum Asia Bo'ao (BFA) yang bertemakan "Kerja Sama Kawasan Asia: Tantangan Baru dan Gagasan Baru" digelar di Bangkok kemarin (11/7). Tujuannya adalah untuk membahas upaya memperdalam kerja sama ekonomi regional, dan mendorong perkembangan ekonomi demi mendorong proses pengintegrasian ekonomi Asia. Wakil Ketua BFA Zeng Peiyan menyampaikan pidatonya. Sekitar 400 lebih wakil dari 13 negara dan daerah yang diantaranya adalah Tiongkok, Thailand, Singapura, Malaysia, Indonesia, Kamboja, dan Myanmar telah menghadiri konferensi kali ini.
Sebelum dibukanya konferensi tersebut, Sekjen BFA Zhou Wenzhong menjelaskan tema konferensi kepada para hadirin. Dia berpendapat, pentingnya kerja sama regional Asia semakin menonjol dalam situasi "Anti Globalisasi" saat ini.
Dikatakannya, bahwa tantangan baru sudah muncul, karena proteksionisme perdagangan cenderung meningkat. Menghadapi lingkungan semacam ini, bagaimana tanggapan negara-negara Asia khususnya di kawasan Asia Tenggara? Hal ini adalah masalah yang sedang dipikirkan oleh setiap negara. Maka kami mengundang para pejabat pemerintah dan cendekiawan berkumpul untuk menemukan gagasan baru dan metode baru dalam menghadapi tantangan.
Wakil Ketua BFA Zeng Peiyan dalam pidatonya di depan upacara pembukaan mengatakan, sejak tahun 2016, muncul sejumlah besar kata baru seperti "Deglobalisasi", "Anti Perdagangan Bebas", namun sebagai tren sejarah, globalisasi ekonomi tidak akan berubah atau berakhir.