Departemen Perdagangan Korea Selatan menyebut bahwa dalam sidang khusus ke-2 Komite Persetujuan Perdagangan Bebas Korsel-AS (FTA), kedua pihak telah mencapai persetujuan untuk memulai perundingan mengenai revisi FTA.
Menurut laporan Kantor Berita Korsel, perwakilan dagang AS menyatakan bersedia meningkatkan kontak dengan Korsel, rancangan revisi perdagangan yang adil dan saling menguntungkan akan dihasilkan dalam waktu dekat.
Laporan menunjukkan, Korsel dan AS berpendapat bahwa FTA akan memainkan peranan positif dalam meningkatkan investasi dan proporsi pasar kedua negara. Dilihat dari jangka panjang, ekonomi Korsel dan AS akan terus mendapatkan keuntungan di atas dasar FTA. Jika AS mempercepat prosedur dalam negeri terkait, perundingan revisi FTA dapat dimulai pada tahun depan. Pengaruh apa saja yang akan didatangkan kepada industri otomotif, besi baja dan pertanian Korsel? Hal ini sangat menarik perhatian.
FTA antara Korsel dan AS berlaku sejak 2012. Korsel menjadi mitra perdagangan terbesar ke-6, nilai total perdagangan antara kedua negara mencapai 112,2 milyar dolar AS. Tapi selama pemilu AS pada tahun lalu, calon presiden Donald Trump menyatakan FTA antara kedua negara adalah keputusan yang menakutkan. Setelah menjadi presiden, Trump berkali-kali menyatakan FTA mengakibatkan defisit besar di pihak AS, sehingga perlu direvisi. Trump juga sempat menyatakan dirinya mempertimbangkan untuk membatalkan FTA dengan Korsel. Di pihak lain, Korsel menekankan bahwa FTA adalah sebuah persetujuan yang bersifat saling melengkapi, dan meminta kedua pihak bersama-sama menganalisa efek ekonomi yang diakibatkan persetujuan tersebut.