Kongres Nasional Ke-19 Partai Komunis Tiongkok (PKT) kemarin (18/10) pagi diselenggarakan di Beijing. Xi Jinping menyampaikan laporan yang berjudul: Membangun Masyarakat Cukup Sejahtera dan Mencapai Kemenangan Besar Sosialisme Berkarakter Tiongkok.
Para politikus, tokoh kalangan keilmuan dan media berbagai negara menyatakan, selama lima tahun yang lalu, PKT memimpin Tiongkok telah mencapai hasil pembangunan yang luar biasa, sementara aktif menyediakan kecerdasan dan konsep Tiongkok untuk menyelesaikan masalah globalisasi. Mempertahankan pimpinan PKT dan mempertahankan jalan pembangunan yang sesuai dengan Tiongkok merupakan kunci tercapainya keberhasilan serupa, dan juga merupakan arah tepat bagi Tiongkok untuk maju terus di masa depan.
Anggota Komite Sentral Partai Komunis Vietnam Hoang Binh Quan mengatakan, sejak Kongres Nasional Ke-18 PKT, komite sentral yang dikepalai oleh Xi Jinping memimpin rakyat Tiongkok telah mencapai hasil besar perkembangan ekonomi dan sosial, secara keseluruhan mendorong pemerintahan dengan menurut undang-undang, secara keseluruhan mengurus partai secara ketat, dan mengemukakan serangkaian gagasan, pikiran dan strategi yang baru untuk pembangunan negara.
Mengenai keberhasilan yang dicapai oleh Tiongkok di bidang penanggulangan kemiskinan dan urbanisasi, Mantan Perdana Menteri Mesir Essam Sharaf berpendapat, keberhasilan itu di matanya merupakan makna utama impian Tiongkok. "Kemajuan proses penanggulangan kemiskinan dan urbanisasi telah mencerminkan ekonomi Tiongkok berkembang secara seimbang."
Berbicara tentang aksi anti korupsi di Tiongkok, Presiden Serbia selaku Ketua Partai Progres yang berkuasa Aleksandar Vucic berpendapat, dengan ketat mengurus partai, membersihkan pribadi dan anti korupsi di dalam PKT merupakan prasyarat inti untuk maju terus. Dengan ketat mengurus partai merupakan jalan penting yang menginjeksi kekuatan kepada pimpinan PKT.
Ketua Komisi Urusan Internasional Komite Federal Rusia Konstantin Kosachev mengatakan, Tiongkok dengan aktif mendorong sistem pengintegrasian global dan kawasan, berupaya agar semua negara utama bersama-sama menyusun peraturan game yang transparan dan adil, kini Tiongkok dipandang sebagai pelopor yang mendorong globalisasi.
Mengenai proposal "satu sabuk satu jalan", Direktur Jenderal Jawatan Perdagangan Luar Negeri dan Investasi Federal Jerman Jurgen Friedrich mengatakan, dalam kerangka tersebut, Tiongkok telah menanam modal di negara-negara sepanjang jalan untuk membangun infrastruktur, hal itu tidak saja mendorong kestabilan dan kemakmuran negara-negara tersebut, tetapi juga membuka pasar baru dan peluang baru bagi perusahaan di seluruh dunia.
Direktur Pusat Penelitian Brasil mengenai masalah Tiongkok Ronnie Lins berpendapat, dalam lima tahun yang lalu, salah satu ciri khas pemerintahan Tiongkok ialah mengkonsolidasi sistem sosialis yang berkepribadian Tiongkok, "keberhasilan Tiongkok telah mendorong lebih banyak negara berkembang untuk merintis jalannya sendiri".
Ahli Institut Administrasi Pembangunan Nasional Thailand untuk masalah internasional Li Renliang mengatakan, keberhasilan Tiongkok telah membenarkan pilihan tepat Tiongkok pada aspek-aspek teori, jalan dan sistem. PKT terus memperkaya dan menyempurnakan jalan sosialis yang berkepribadian Tiongkok sesuai dengan keadaan negaranya, merealisasi inovasi teori.