Kongres Nasional Ke-19 Partai Komunis Tiongkok (PKT) kemarin (18/10) diselenggarakan di Beijing. Laporan yang disampaikan oleh Xi Jinping mengundang perhatian sarjana Indonesia.
Ketua Asosiasi Indonesia Untuk Program Studi Tiongkok Titi Rahardjanti mengatakan, Xi Jinping dalam laporannya secara keseluruhan meninjau kembali berbagai keberhasilan yang dicapai oleh pemerintah dan rakyat Tiongkok di bawah pimpinan PKT. Titi Rahardjanti menyatakan, sejak Kongres Nasional Ke-18, PKT telah mencapai keberhasilan yang mengundang perhatian dunia di bidang-bidang anti korupsi dan penanggulangan kemiskinan, pengalaman tersebut patut dihargai dan dipelajari termasuk Indonesia. Titi Rahardjanti berpendapat, proposal "satu sabuk satu jalan" dapat membawa manfaat bagi rakyat Indonesia, khususnya di bidang-bidang ekonomi, perdagangan dan pendidikan.
Humprey Arnaldo Russel adalah mantan guru Universitas Indonesia. Ia menyatakan, laporan Xi Jinping akan menimbulkan pengaruh positif bagi masyarakat internasional. Di masa depan, Tiongkok tidak saja akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi dunia, tetapi juga akan memainkan peranannya yang lebih besar dalam mendorong kerja sama yang saling menguntungkan dan menang bersama antara berbagai negara. Xi Jinping dalam laporannya juga mengutarakan tekad atas perkembangan damai dan kebangkitan bangsa Tionghoa, ini merupakan sinyal positif bagi perkembangan dunia yang damai dan stabil.
Sarjana Indonesia Imron Rosyadi Hamid menyatakan, sosialisme yang berkepribadian Tiongkok sudah memasuki era baru, ini berarti bahwa Tiongkok memiliki target baru dalam pembangunan, hanya selangkah lagi Tiongkok akan mewujudkan impian kebangkitan bangsa. Ia menyatakan yakin bahwa Tiongkok pasti akan melangkah maju ke target tersebut di bawah pimpinan PKT.