Menteri Pendidikan Tiongkok Chen Baosheng menerangkan, Tiongkok telah mempercepat modernisasi pendidikan selama lima tahun terakhir. Setiap tahun, negara mengucurkan dana pendidikan lebih dari 3 triliun yuan RMB dan kini hampir menembus 4 triliun yuan, atau sekitar 4 persen dari PDB Tiongkok.
Chen Baosheng mengungkapkan, pemerintah Tiongkok akan memberikan beberapa "Angpau" di bidang pendidikan kepada rakyat.
Angpau pertama ialah, sampai pada tahun 2022, angka partisipasi sekolah taman kanak-kanak akan meningkat dari angka saat ini 77,4 persen menjadi 85 persen. Angpau kedua, pendidikan wajib akan dikembangkan secara seimbang dan berupaya menyelesaikan berbagai masalah yang ada saat ini, seperti jumlah siswa yang terlampau banyak dalam satu kelas, dan tren berlomba-lomba memilih sekolah unggulan. Angpau ketiga, pemerataan pendidikan SMA. Tiongkok menargetkan, sampai tahun 2022, angka partisipasi SMA mencapai di atas 90 persen danangka partisipasi perguruan tinggi mencapai 50 persen. Hingga saat itu, Tiongkok akan secara umum mewujudkan pemerataan pendidikan.
Dari tahun 2012 hingga 2016, Tiongkok berhasil memberikan lapangan kerja baru bagi 65 juta orang, yang mayoritas adalah kaum muda. Menteri Sumber daya Manusia dan Jaminan Sosial Tiongkok Ying Weimin menunjukkan, beban lapangan kerja di Tiongkok masih relatif besar, wisudawan perguruan tinggi akan menembus angka 8 juta orang pada tahun depan. Ia menyatakan, ke depan pemerintah akan terus memberikan kebijakan preferensial untuk mendukung kewirausahaan, guna mendorong pertambahan kesempatan kerja.
Menyinggung jaminan sosial, Ying Weimin mengungkapkan, Tiongkok kini telah membentuk jaringan jaminan sosial yang terbesar di dunia, jaminan hari tua telah mencakup 900 juta orang, penerapan asuransi kesehatan seluruh rakyat telah diwujudkan. Tahun depan, pemerintah akan terus memperluas cakupan jaminan hari tua sekaligus mengalokasikan aset milik negara untuk menjamin dana jaminan sosial.
Menteri Komisi Kesehatan dan Keluarga Berencana Li Bin mengatakan, dalam lima tahun terakhir, Tiongkok mencapai berbagai prestasi di bidang layanan medis. Pertama, berhasil membentuk sistem pelayanan kesehatan bertingkat sehingga lebih dari 80 persen penduduk dapat menjangkau klinik terdekat dalam waktu 15 menit; kedua, menyelesaikan masalah kekurangan obat murah dan obat anak; dan ketiga, biaya pengobatan dan perawatan di beberapa tempat yang berbeda dapat dihitung secara langsung.
Ia menyatakan, ke depannya, lembaga kesehatan akan terus memperbaiki layanan medis.
Mengenai masalah pasar properti yang mengundang perhatian berbagai kalangan masyarakat, Menteri Perumahan dan Pembangunan Kota dan Desa Wang Menghui mengatakan, tren melambungnya harga properti telah dikendalikan secara efektif, dan laju kenaikan harga property di sejumlah kota besar telah mulai menurun. Ia mengatakan, ke depannya, pemerintah akan terus melakukan penyesuaian kembali agar pasar properti menjadi stabil.