Mantan Dubes Vietnam untuk Tiongkok Menilai Tinggi Laporan Kongres Nasional ke-19 PKT
  2017-10-24 12:20:39  CRI

Vietnam dan Tiongkok adalah dua negara dengan sistem sosial yang sama, sehingga Kongres Nasional ke-19 PKT yang sedang diadakan di Beijing sudah sewajarnya menjadi fokus perhatian tokoh-tokoh dari berbagai kalangan di Vietnam.

Mantan Menteri Pendidikan yang juga mantan Dubes Vietnam untuk Tiongkok Tran Van Luat baru-baru ini menerima wawancara khusus dari wartawan CRI. Ia mengatakan dirinya sudah secara seksama mempelajari laporan Kongres Nasional ke-19 PKT yang disampaikan Sekjen Xi Jinping. Ia memberikan penilaian tinggi terhadap pemikiran, argumentasi, rumusan dan langkah baru yang tercantum dalam laporan tersebut. Ia berpendapat bahwa prestasi yang dicapai Tiongkok selama 5 tahun ini akan menjadi pengalaman penting dalam upaya pembangunan dunia.

Ia menunjukkan, prestasi yang dicapai Tiongkok dalam 5 tahun terakhir telah meletakkan dasar kokoh bagi pembangunan di masa depan. Persis seperti yang disampaikan dalam laporan Kongres Nasional ke-19, prestasi itu dicapai berkat perjuangan seluruh partai dan segenap rakyat di bawah kepemimpinan PKT. Pencapaian itu tidak terlepas dari restrukturisasi politik yang terus dilaksanakan di Tiongkok, khususnya pemberdayaan PKT sendiri. Selama 5 tahun ini, PKT terus meningkatkan kemampuan dan kualitas para kader dan anggota PKT, meningkatkan daya juang organisasi partai, dan meningkatkan kemampuan dalam penyelenggaraan pemerintahan negara. Ia menekankan, perjuangan anti-korupsi telah membersihkan partai dan meningkatkan kepercayaan rakyat terhadap partai.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040