Tokoh Thailand : Satu Sabuk Satu Jalan Dapat Kurangi Dampak "Teori Ancaman Tiongkok"
  2017-10-25 13:10:35  CRI
Ketua Asosiasi Jurnalis Thailand-Tiongkok, yang juga merupakan Editor Senior Harian Thansettakij Thailand, Chaiwat Wanishwattana dalam wawancaranya dengan CRI selama Kongres Nasional Ke-19 Partai Komunis Tiongkok (PKT) menyatakan, Kongres Nasional Ke-19 PKT memiliki arti yang penting, yaitu memperlihatkan citra negara besar yang makmur, kuat dan percaya diri kepada dunia. Selain itu, kerja sama internasional Satu Sabuk Satu Jalan bermanfaat bagi negara-negara terkait, serta menghapuskan kekhawatiran mereka terhadap apa yang disebut sebagai "Teori Ancaman Tiongkok (China Threat Theory)".

Selama lebih dari 30 tahun melakukan peliputan berita, Chaiwat Wanishwattana pernah berkali-kali memimpin delegasi dalam melakukan wawancara di berbagai tempat di Tiongkok, dan juga pernah berkali-kali menghadiri forum internasional di Tiongkok. Dirinya mengatakan bahwa ia telah membaca laporan Kongres Nasional Ke-19 PKT Sekretaris Jenderal Xi Jinping. Prestasi ekonomi dan sosial yang telah dicapai Tiongkok selama 5 tahun terakhir ini sangat mengesankannya. Ia menyatakan apresiasi tulusnya kepada PKT yang telah mengatasi banyak kesulitan dalam situasi rumit di dalam dan luar negeri Tiongkok serta memimpin rakyat Tiongkok untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi dan sosial yang baik dan cepat.

Chaiwat Wanishwattana berpendapat, inisiatif kerja sama internasional Satu Sabuk Satu Jalan yang dicetuskan oleh Presiden Xi Jinping merupakan karya besar Tiongkok di bidang diplomasi yang paling patut dipuji sejak Kongres Nasional ke-18 PKT, dan kini telah diterima dan mendapat tanggapan positif dari masyarakat internasional. Ia menunjukkan, kerja sama internasional Satu Sabuk Satu Jalan dapat memainkan peranan yang tak dapat digantikan dalam mendorong kemakmuran ekonomi dan perdagangan internasional.

Chaiwat Wanishwattana mengatakan pula, Asosiasi Jurnalis Thailand-Tiongkok pernah mengadakan sejumlah seminar mengenai Inisiatif Satu Sabuk Satu Jalan. Ia menekankan, partisipasi para negara dalam pembangunan Satu Sabuk Satu Jalan merupakan prestasi membanggakan Tiongkok dalam arena dunia internasional, dan juga memungkinkan citra Tiongkok yang mengutamakan perdamaian dan pembangunan serta kemenangan bersama tersebut menjadi semakin menonjol dari masa sebelumnya, serta menerima pujian dari semakin banyak negara.

Chaiwat Wanishwattana menyatakan, perkembangan ekonomi dan sosial Tiongkok telah mencapai prestasi yang menarik perhatian dunia, para kalangan Thailand sedang mempelajari pengalaman dan mode Tiongkok. Ia menunjukkan, pengalaman Tiongkok yang paling patut dipelajari oleh Thailand adalah, PKT sebagai partai berkuasa secara mendalam mempelajari keadaan negara dan menetapkan rancangan ilmiah, memimpin rakyat seluruh negeri untuk berkembang, serta dapat selalu memelihara kontinuitas dan stabilitas pelaksanaan kebijakan terkait meskipun terjadi pergantian pemimpin.

Chaiwat Wanishwattana berpendapat, situasi politik Thailand yang stabil saat ini menguntungkan transplantasi pengalaman dan mode Tiongkok. Berbagai kalangan Thailand sedang mengupayakan sinergi Inisiatif Satu Sabuk Satu Jalan dengan program Koridor Ekonomi Bagian Timur Thailand, dan secara sungguh-sungguh memajukan strategi negara "Thailand 4.0", dalam rangka merealisasi pertumbuhan ekonomi dan sosial Thailand yang lebih baik.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040