Liu Yandong menyatakan, pertemuan hubungan antar-masyarakat Tiongkok-Indonesia merupakan langkah penting untuk melaksanakan kesepahaman yang dicapai kedua kepala negara dan mendorong pembangunan bersama "satu sabuk satu jalan". Mulai dari tahun 2015, mekanisme mulai beroperasi, bidang kerja sama terus meluas dengan skala yang kian besar, partisipasi masyarakat juga menjadi semakin aktif, mekanisme sudah menjadi penyangga utama dalam mengkoordinasi dan mendorong perkembangan hubungan kedua negara bersama dengan dialog politik keamanan dan dialog ekonomi lapisan tinggi, memainkan sepenuhnya peranan koordinator mekanisme, mempercepat kerja sama pragmatis di bidang-bidang pendidikan, iptek, kebudayaan, kesehatan, media, olahraga, pemuda dan pariwisata dengan berkisar pada penyambungan strategi pembangunan kedua negara, terus meningkatkan level dan daya pengaruh pertukaran masyarakat, meletakkan dasar sosial yang lebih kuat bagi kemitraan strategis keseluruhan antara Tiongkok dan Indonesia, memberi sumbangan kepada keanekaragaman peradaban dan harmonis kehidupan dunia serta pembangunan komunitas senasib manusia.
Sementara itu, Puan Maharani menyatakan, selama tiga tahun sejak pembentukan mekanisme hubungan antarmasyarakat, kerja sama kedua negara di bidang-bidang pendidikan, iptek, kebudayaan, kesehatan dan olahraga telah mencapai hasil nyata. Ia mengharapkan kedua pihak untuk terus memperluas dan memperdalam pertukaran dan kerja sama antarmasyarakat, memberi sumbangan kepada perkembangan hubungan kedua negara dan kesejahteraan rakyat.