Atas undangan Presiden Xi Jinping, Presiden Prancis Emmanuel Macron melakukan kunjungan kenegaraan ke Tiongkok mulai pada 8 Januari. Presiden Xi Jinping dan Presiden Macron mengadakan pembicaraan resmi pada hari Selasa kemarin (9/1). Kepala kedua negara sepakat untuk terus mewarisi tradisi persahabatan dan mendorong hubungan kemitraan strategis dan komprehensif Tiongkok-Prancis secara mantap.
Xi Jinping menyatakan, untuk mendorong hubungan Tiongkok-Prancis agar berkembang secara lebih baik dan lebih cepat, kedua pihak perlu sering melakukan komunikasi yang mendalam. Kedua pihak hendaknya benar-benar menjaga kepentingan inti hati dan keprihatinan serius pihak yang lain, secara sebaik-baiknya menangani perselisihan dan menjamin perkembangan hubungan bilateral secara stabil di jalan yang tepat. Kedua pihak perlunya meningkatkan kerja sama di bidang energi nuklir serta penerbangan udara dan antariksa, terus memupuk titik pertumbuhan yang baru, mendorong kerja sama kedua pihak di bidang pertanian, bahan makanan, pengobatan, perkembangan berkelanjutan kota, manufaktur dan moneter. Xi Jinping berharap kedua negara dapat saling melengkapi di bidang ekonomi digital, kecerdasan buatan (AI) dan manufaktur yang canggih, melakukan kerja sama dalam kerangka Satu Sabuk Satu Jalan demi kemakmuran Eurasia.
Macron menyatakan, Prancis memandang penting kerja sama kedua negara dalam kerangka Satu Sabuk Satu Jalan dan berpendapat bahwa ini mempunyai arti strategis. Ia berharap kedua pihak dapat melakukan komunikasi dan dialog tingkat tinggi di berbagai bidang melalui kunjungannya ke Tiongkok kali ini, serta meningkatkan kerja sama kedua negara di bidang ekonomi, penerbangan udara dan antariksa serta tenaga nuklir, sementara itu terus meningkatkan pertukaran di bidang pendidikan dan kebudayaan. Prancis akan berpaya mendorong hubungan kerja sama Uni Eropa dengan Tiongkok.