Sudah dua tahun Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB) beroperasi resmi pada tanggal 16 Januari tahun 2016. Selama dua tahun yang lalu, jumlah anggota AIIB bertambah dari 57 menjadi 84, investasi proyek pembangunan infrastruktur di 12 negara tercatat 24.
Pada pertengahan bulan Desember tahun lalu, dewan komisaris AIIB menerima permohonan Kepulauan Cook, Vanuatu, Belarus dan Ekuador untuk menjadi anggotanya, maka jumlah anggotanya bertambah dari 57 pada awal pendirian AIIB menjadi 84, untuk keempat kali AIIB menerima anggota baru sejak berdirinya.
Semua program investasi AIIB selama dua tahun ini terpusat pada pembangunan infrastruktur. Pada tanggal 11 Desember tahun lalu, AIIB mengumumkan bahwa proyek pertama untuk Tiongkok diterapkan di Beijing, kredit senilai US$ 250 juta digunakan dalam proyek pembangunan jaringan pipa penyalur gas alam. Sementara itu, diterapkan pula pembangunan kereta bawah tanah di India dan pembangunan jaringan pita lebar optikal di Oman.
Data menunjukkan, selama dua tahun yang lalu, jumlah proyek pembangunan infrastruktur dari investasi AIIB mencapai 24 dengan melibatkan 12 negara, nilai total kredit melampaui US$ 4,2 miliar dengan melibatkan proyek-proyek pembaharuan perkampungan kaum miskin, pencegahan banjir, pembangunan pipa gas alam, jalan bebas hambatan serta jalan raya pedesaan, jaringan pita lebar dan sistem tenaga listrik, terutama terpusat pada energi, transportasi dan pembangunan kota.
Yang patut diperhatikan ialah, pada tahun 2017, AIIB memperoleh pengakuan tiga lembaga pemeringkat internasional, yaitu Moody, Standard & Poor dan Fitch serta Komisi Pengawasan Bank Basel. Pengakuan tersebut akan meningkatkan keyakinan investor global terhadap AIIB yang membimbing arah investasi dan pendanaan serta mendorong perkembangan globalisasi di masa depan.