Pakar bidang pertahanan Institut Maritim Indonesia dalam wawancara dengan wartawan mengatakan, salah satu tujuan kunjungan Mattis ke Indonesia ialah berupaya menambah volume ekspor persenjataan tentara AS ke Indonesia, dan mempersempit ruang ekspor persenjataan Rusia. Namun Menhan Indonesia Ryamizard Ryacudu menyatakan bahwa perlengkapan persenjataan militer Indonesia masih cukup. Ini membuktikan bahwa AS gagal menjual senjatanya kepada Indonesia.
Analis berpendapat, selama satu periode ini, pejabat-pejabat senior AS termasuk Presiden AS Donald Trump, Wapres AS Mike Pence dan Menlu AS Rex Tillerson berturut-turut mengunjungi Asia Tenggara, di satu sisi bertujuan menenangkan sekutu dan negara mitranya di kawasan ini, di sisi lain, kunjungan mereka menonjolkan kerja sama di bidang pertahanan, dan ini berarti pemerintah Trump ingin berfokus pada kerja sama di bidang pertahanan dengan ASEAN.
Di Jakarta, Mattis menyebut Indonesia sebagai 'poros maritim' kawasan ini, ini mencerminkan pihak AS ingin memanfaatkan keunggulan letak geografis Indonesia. Analis berpendapat, AS selalu mempertahankan keberadaan militernya di kawasan Pasifik, sedangkan Indonesia dan Vietnam sama-sama adalah negara anggota utama ASEAN, dan mempunyai letak geografis yang sangat penting. Akan tetapi, negara-negara Asia Tenggara mengambil kebijakan untuk tidak berpihak dalam jangka panjang, serta mengupayakan diversifikasi dan keanekaragaman hubungan internasional, demi memelihara kestabilan menyeluruh situasi regional.
Menurut pakar terkait Indonesia, Indonesia berpegang teguh pada kebijakan diplomatik bebas yang non blok, dan secara aktif mengupayakan kebijakan diplomatik yang lebih fleksibel dan menang.
Pakar senior masalah Vietnam Ngo Xuan Lich mengatakan, meski kunjungan Mattis ke Vietnam kali ini mendapatkan sambutan tingkat tinggi, namun pihak Vietnam tidak memberikan keistimewaan kepadanya.
Analis menunjukkan, bahwa hubungan AS-Vietnam membaik dalam beberapa tahun ini, namun kerja sama pertahanan tentara kedua pihak tetap berada pada tahap awal.