Laporan tersebut menunjukkan, terhitung sampai bulan Desember 2017, jumlah pengguna internet mencapai 772 juta orang dan tingkat penetrasinya mencapai 55,8 persen, yang berarti telah melampaui tingkat penetrasi rata-rata di seluruh dunia sebesar 51,7 persen. Sepanjang tahun 2017, jumlah pengguna internet terus mempertahankan tren pertumbuhan, di mana terdapat 40,74 juta pengguna baru. Sementara itu, jumlah pengguna internet seluler di Tiongkok tercatat 753 juta orang. Dengan demikian, jumlah pengguna internet seluler telah mencapai 97,5 persen dari total pengguna internet keseluruhan pada tahun 2017, atau melampaui angka 95,1 persen pada tahun 2016.
Wakil Direktur CNNIC Zhang Xiao menerangkan, perkembangan pesat internet seluler telah mendorong pertumbuhan jumlah pengguna internet Tiongkok.
Laporan menunjukkan bahwa pengguna internet Tiongkok sangat aktif dalam penggunaan aplikasi internet. Pada tahun 2017, jumlah pelanggan berbagai aplikasi internet menunjukkan kenaikan, di antaranya jumlah pengguna aplikasi pesan-antar online mengalami pertumbuhan sebesar 64,6 persen; jumlah pengguna aplikasi hiburan online seperti aplikasi siaran langsung naik 22,6 persen. Selain itu, jumlah pengguna aplikasi berbagi sepeda di seluruh negeri Tiongkok mencapai 221 juta orang. Sepeda berbagi telah menjangkau kota-kota utama dan berekspansi ke 21 negara lainnya. Jumlah pengguna pembayaran elektronik tumbuh pesat mencapai 527 juta orang.
Sementara itu, sektor usaha ritel online Tiongkok tahun 2017 mencapai 7,18 triliun yuan, atau naik 32,2 persen dibandingkan tahun 2016, yang merupakan rekor tertinggi dalam sejarah. Zhang Xiao berpendapat, seluruh sektor usaha pedagang online tengah bertransformasi menuju ke tahap berkualitas tinggi.
Selain itu, laporan juga menunjukkan, pada tahun 2017, penelitian dan pengembangan aplikasi kecerdasan buatan (AI) Tiongkok juga mencapai prestasi yang menonjol. Terhitung sampai bulan Juni tahun 2017, jumlah total perusahaan kecerdasan buatan di seluruh dunia mencapai 2.542 perusahaan. Di antaranya, 1078 perusahaan terletak di AS, dan Tiongkok berada di urutan kedua dengan total 592 perusahaan kecerdasan buatan. Berkat dukungan kebijakan pemerintah, Tiongkok telah mencapai perkembangan pesat di bidang-bidang teknologi baru seperti 5G, super komputer, telekomunikasi kuantum, komputasi kuantum dan blokchain.