Jubir Kemlu: Rakyat Berbagai Negara Terkait Punya Hak Berbicara Soal Proposal "Satu Sabuk Satu Jalan"
  2018-03-08 11:17:02  CRI

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Geng Shuang kemarin (7/3) menyatakan, negara dan rakyat peserta mempunyai hak berbicara tentang baik atau tidaknya proposal "satu sabuk satu jalan". Pihak Tiongkok yakin bahwa negara-negara peserta pembangunan "satu sabuk satu jalan" akan mengambil pemilihan dan keputusan yang paling sesuai dengan permintaan pembangunan pribadi dengan bertolak dari kepentingan sendiri.

Diberitakan, "pusat perkembangan global" dari lembaga pemikir Washington dalam laporannya belakangan ini menyatakan, kredit untuk proposal "satu sabuk satu jalan" ternyata menambah risiko krisis utang berbagai negara, termasuk Pakistan dan Montenegro.

Dalam konferensi pers kemarin, Geng Shuang menegaskan, pembangunan "satu sabuk satu jalan" didasarkan pada prinsip konsultasi bersama, pembangunan bersama dan pembagian bersama. Pihak Tiongkok selalu menuruti hukum pasar dan peraturan internasional dalam mendorong proses kerja sama internasional, memperhatikan masalah utang berkelanjutan. Pada bulan Mei tahun lalu, forum tingkat tinggi kerja sama internasional "satu sabuk satu jalan" dalam komunike bersama dan prinsip pembimbing pendanaan "satu sabuk satu jalan" menegaskan, dalam proyek pembangunan "satu sabuk satu jalan" dipertimbangkan masalah berkelanjutan di bidang-bidang ekonomi, sosial, keuangan, moneter, lingkungan dan utang.

Juru bicara tersebut mengatakan pula, proposal "satu sabuk satu jalan" yang sudah dikemukakan selama 5 tahun telah mendapat tanggapan dan dukungan dari 100 lebih negara dan organisasi internasional, sekaligus menjadi platform kerja sama internasional yang berskala paling besar dan menjadi produk pulik internasional yang disambut hangat.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040