Laporan Kerja Komite Tetap KRN Diperiksa
  2018-03-12 13:15:34  CRI

Sidang ke-1 Kongres Rakyat Nasional (KRN) ke-13sedang berlangsung di Beijing. Ketua Komite Tetap KRN ke-12 Zhang Dejiang ditugaskan untuk menyampaikan laporan kerja kepada kongres. Laporan menilik kembali prestasi penting yang dicapai Komite Tetap KRN di bidang legislasi dan pengawasan dalam waktu 5 tahun yang lalu, serta merangkum pengalaman yang diperoleh. Zhang Dejiang dalam laporannya menegaskan, kepemimpinan Partai Komunis Tiongkok (PKT) adalah kebutuhan substansial dan keunggulan terbesar dalam sistem KRN, sehingga sangat penting untuk mempertahankan kepemimpinan tunggal Komite Sentral yang berintikan Xi Jinping, mengupayakan semua kekuasaan negara tetap dimiliki rakyat, dan menempatkan pelaksanaan Konstitusi pada posisi prioritas demi mendorong pemerintahan negara berdasarkan hukum di segala bidang. "Kami akan menjalankan hak legislasi, hak pengawasan, hak pengambilan keputusan serta hak pengangkatan dan hak pemecatan menurut konstitusi yang berlaku sehingga dapat dengan lebih baik memenuhi tuntutan rakyat atas kehidupan yang indah," tutur Zhang Dejiang.

Zhang Dejiang mengatakan, selama 5 tahun ini, KRN ke-12 telah menyusun 25 Undang-Undang, merevisi 127 Undang-Undang, dan meluluskan 46 keputusan mengenai masalah hukum dan masalah penting lainnya, serta mengeluarkan 9 interpretasi hukum.

Dalam 5 tahun terakhir, Tiongkok telah mengayunkan langkah yang penting pembangunan demokrasi dan tata hukum. Sistem hukum sosialis yang berkarakteristik Tiongkok dengan konstitusi sebagai intinya telah disempurnakan lebih lanjut, dan sejumlah peraturan dan hukum yang menyangkut kepentingan negara dan kehidupan rakyat telah memasuki "jalur cepat".

Dengan dipercepatnya proses legislasi, pembentukan UU secara demokratis dan berdasarkan hukum juga turut mencapai kemajuan baru. Komite Tetap KRN secara berturut-turut mengumumkan beberapa aturan kerja, termasuk Aturan Kerja untuk Diskusi dan Konsultasi mengenai Penyesuaian Kepentingan Utama yang Terlibat dalam Perundang-undangan. Di samping itu, Komite Tetap KRN juga telah menyempurnakan sistem penasihat dan pakar legislasi, menetapkan bahwa RUU yang diperiksa oleh Komite Tetap untuk pertama kali maupun kelanjutannya akan diumumkan kepada masyarakat untuk meminta pendapat mereka, membentuk dan memberlakukan sistem evaluasi terhadap RUU sebelum diluluskan, dan menjamin pelaksanaan hukum sehingga benar-benar bermanfaat.

Dalam 5 tahun yang lalu, Komite Tetap KRN berupaya menyempurnakan mekanisme pengawasan demi meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan konstitusi dan peraturan UU lainnya serta pengawasan terhadap pekerjaan pemerintah.

Zhang Dejiang mengatakan, agar dapat secara lebih baik mengawasi anggaran belanja pemerintah, Komite Tetap KRN juga telah menginovasi mekanisme pengawasan terhadap anggaran pemerintah.

"Sangat penting untuk memprioritaskan kepentingan rakyat, kita akan menyelesaikan masalah yang menonjol dalam kehidupan rakyat dan meningkatkan kesejahteraan mereka melalui pembentukan UU, pengawasan dan penanganan terhadap usulan para wakil KRN. Kita akan mendorong dan menjamin para wakil KRN menjalankan kewajiban mereka berdasarkan hukum, meningkatkan hubungan antara sesama wakil KRN, maupun hubungan wakil KRN dengan rakyat. Para wakil KRN harus menggunakan kekuasaan demi kepentingan rakyat, menjalankan kewajiban demi rakyat, mengabdi untuk rakyat, dan memiliki kesadaran diri untuk menerima pengawasan dari rakyat," tegas Zhang Dejiang.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040