Dubes Singapura: "Satu Sabuk Satu Jalan", Fokus Utama Pembangunan Kedua Negara di Masa Depan
  2018-03-13 11:41:53  CRI

Pada kesempatan diselenggarakannya Sidang KRN dan sidang MPPR Tiongkok, Duta Besar Singapura untuk Tiongkok Stanley Loh Ka Leung menerima wawancara khusus dari XINHUA Net. Ia berpendapat, inisiatif "Satu Sabuk Satu Jalan" telah membawa peluang baru kepada Tiongkok dan negara-negara di sekitar, dan juga merupakan fokus utama bagi pembangunan Singapura dan Tiongkok di masa depan.

Ia menyatakan bahwa Singapura selalu menaruh perhatian besar pada sidang KRN dan sidang MPPR yang digelar Tiongkok setiap tahunnya, terlebih pada bidang ekonomi, karena kerja sama Singapura-Tiongkok di bidang ekonomi dan perdagangan sangat mendalam, sedangkan Singapura telah lima tahun berturut-turut menjadi negara sumber investasi asing terbesar di Tiongkok.

Singapura juga merupakan tujuan utama investasi Tiongkok di luar negeri. Oleh karena itu, memahami strategi pembangunan ekonomi dan perdagangan Tiongkok untuk lima tahun ke depan dapat memungkinkan pihak Singapura untuk dapat menguasai dengan lebih baik bidang-bidang yang harus difokuskan dalam kerja sama dengan Tiongkok.

Selanjutnya ia juga mengatakan, Singapura adalah negara yang cukup awal dalam mendukung inisiatif Satu Sabuk Satu Jalan, juga merupakan negara partisipan yang aktif. Menurut data Kementrian Perdagangan Tiongkok, di antara modal-modal yang ditanam Tiongkok di negara-negara sepanjang Satu Sabuk Satu Jalan, sepertiganya mengalir ke Singapura terlebih dulu, sedangkan investasi Singapura di Tiongkok menduduki 85% dari volume total investasi negara-negara Satu Sabuk Satu Jalan di Tiongkok. Pihak Singapura kini tengah membentuk 4 buah platform untuk mendukung perkembangan Satu Sabuk Satu Jalan.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040