Anggota MPPR Tiongkok, yang juga Wakil Gubernur Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi dan Wakil Ketua Liga Demokratis Guangxi, Liu Moren dalam wawancara dengan CRI menyatakan, kini sejumlah pemimpin Tionghoa perantauan dan kepala sekolah bahasa Tionghoa di luar negeri sudah tidak handal berbahasa Tionghoa baik secara lisan maupun tulisan, sehingga sangat penting untuk menyediakan platform pembelajaran bahasa Tionghoa dan budaya Tionghoa kepada mereka.
Ia berpendapat, untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut, hendaknya dimulai dari masyarakat Tionghoa atau Tionghoa perantauan di luar negeri. Provinsi Guangxi selama ini dikenal sebagai basis pencetak tenaga ahli penerjemah bahasa negara ASEAN, sehingga mampu membina jajaran tenaga pengajar bahasa Tionghoa yang diorientasikan untuk negara-negara ASEAN. Upaya ini bertujuan memberikan kesempatan kepada para pemimpin Tionghoa perantauan dan pengelola sekolah bahasa Tionghoa untuk belajar bahasa dan budaya Tionghoa, dan di sisi lainnya juga menyediakan platform kepada mereka untuk datang mengadakan pertukaran dan menerima pelatihan di Tiongkok, sehingga mereka memperoleh kesempatan lebih luas untuk mengenal kebudayaan Tionghoa, khususnya budaya, ekonomi, politik dan sosial Tiongkok di zaman modern.