Parlemen Myanmar Rabu kemarin (28/3) menggelar pemilihan Presiden. Mantan Ketau Majelis Rakyat Myanmar Win Myint berhasil terpilih sebagai Presiden baru Myanmar dengan perolehan suara yang tinggi.
Win Myint seperti mantan Presiden U Tin Kyaw kedua-duanya merupakan anggota tulang punggung Liga Demokratik Nasional dan juga asisten loyal Menteri Senior Aung San Su Kyi. Opini umum berpendapat bahwa dampak pergantian presiden sangat terbatas terhadap situasi politik Myanmar, Win Myint dan Aung San Su Kyi akan berkerja sama dengan baik untuk menyelesaikan tantangan dihadapinya di dalam dan luar negeri.
Win Myint merupakan seorang politikus yang pragmatis dan pandai bekerja sama dengan Aung San Su Kyi. Opini meramalkan bahwa setelah memangku jabatan Presiden, Win Myint akan memainkan peranan penting di bidang-bidang pengelolaan lembaga pemerintah, peningkatan efisiensi pemerintahan dan penyelarasan hubungan dengan pihak militer.
Selain itu, Win Myint juga sangat familiar terhadap Tiongkok dan pada bulan September tahun lalu pernah mengunjungi Tiongkok atas nama Ketua Majelis Rakyat. Dalam kunjungannya di Tiongkok, ia menyatakan bahwa Tiongkok adalah saudara Myanmar dan setiap kali Myanmar menghadapi kesulitan, Tiongkok selalu memberikan dukungan kuat tepat waktunya. Parlemen Myanmar bersedia mempererat hubungan dengan KRN Tiongkok, berbagi pengalaman Tiongkok di bidang pembangunan tata hukum dan pemerintahan negara, dengan sekuat tenaga memperdalam kerja sama kedua negara di berbagai bidang.
Win Myint kelahiran tahun 1951 mulai berkarier politik mulai dari tahun 1988 dan terus mengikuti Pemimpin Liga Demokratik Nasional Aung San Su Kyi. Pada tahun 2010 ia menjadi anggota Eksekutif Komite Sentaral dan memasuki lapisan pimpinan partai tersebut.
Pada tahun 2012, Win Myint bersama dengan Aung San Su Kyi terpilih sebagai Ketua Majelis Rakyat dan dalam pemilihan umum tahun 2015 ia terpilih kembali sebagai Ketua Mejelis Rakyat.
Aung San Su Kyi pada tahun 2016 tampil sebagai Menteri Senior. Berdasarkan UUD, ia tak boleh melakukan kegiatan urusan partai. Win Myint diangkat sebagai anggota Komite 5 orang Liga Demokratik Nasional dan bertanggung-jawab atas urusan partai.
Dalam karier politiknya selam belasan tahun, Win Myint 3 kali dipenjara. Selama ia ditahan di penjara, ia selalu menolak membubuhkan tandatangan di atas surat jaminan untuk mundur dari panggung politik demi menggantikan kebebasan. Analis politik Myanmar menunjukkan, itu cukup membuktikan bahwa Win Myint adalah seorang politikus yang teguh kepercayaannya dan tabah karakternya.
Win Myint pernah belajar jurusan hukum dan bekerja sebagai seorang pengacara. Latar belakang ini juga menambah banyak angka bagi karier politiknya.
Opini Myanmar berpendapat, Win Myint sebagai seorang pekerja hukum yang profesional terpilih sebagai Presiden dan ini akan mendatangkan peranan positif bagi pembangunan tata hukum Myanmar ke depan.