Menurut laporan media Jepang, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe kemarin (2/4) mengumumkan akan berkunjung ke AS dan mengadakan pertemuan tingkat tinggi dengan Presiden AS Donald Trump. Abe berharap masalah-masalah Korea Utara (Korut) dan perdagangan akan menjadi topik pembicaraan.
Abe mengatakan, ia akan mengunjungi Negara Bagian Florida dan bertukar pendapat dengan Trump mengenai masalah Korut dan masalah-masalah yang mengundang perhatian kedua pihak.
Abe menyatakan perlu diberikan tekanan semaksimal terhadap Korut, agar Korut mengambil tindakan konkret untuk membatalkan uji coba nuklir dan peluncuran rudal balistik. Ia menyatakan pula bahwa masalah orang Jepang yang ditahan oleh Korut akan dibahas. Analis berpendapat, mengingat pertemuan tingkat tinggi antara Selatan-Utara dan antara AS dan Korut yang akan diadakan masing-masing pada akhir bulan April dan bulan Mei, kunjungan Abe bertujuan untuk meyakinkan kerja sama erat dengan AS dalam merealisasi pembatalan nuklir dan rudal Korut, sementara mengusahakan kerja sama dalam penyelesaian masalah penculikan.
Kepala Sekretariat Kabinet Jepang Yoshihide Suga dalam keterangan pers kemarin menyatakan pula, perlawatan Abe ke AS juga bertujuan untuk melobi Trump agar Jepang dikesampingkan dari sanksi pembatasan impor baja dan aluminium yang diterapkan oleh AS.
Terdampak oleh skandal kampus "Moritomo Gakuen", tingkat dukungan terhadap kabinet Abe menurun belakangan ini. Analis berpendapat, kenaikan tingkat dukungannya tergantung pada apakah Abe dalam kunjungannya dapat mengusahakan kepentingan untuk Jepang dalam masalah Korut dan sanksi perdagangan.