Siap Menyambut Pembukaan BFA 2018
  2018-04-08 14:30:28  CRI

 

Pada musim semi 2018, "Forum Asia Boao" (BFA) yang dibuka sekali lagi di Provinsi Hainan, daerah ekonomi khusus dan jendela reformasi dan keterbukaan yang terbesar di Tiongkok telah menjadi sorotan dunia. Pada 5 tahun yang lalu kepada seluruh dunia, Presiden Tiongkok Xi Jinping dengan serius memberikan komitmen bahwa reformasi dan keterbukaan Tiongkok akan dijalankan tegas secara tak tergoyahkan. Pada hari Selasa ini, Presiden Xi Jinping akan memaparkan gambar biru reformasi dan keterbukaan putaran baru Tiongkok kepada seluruh dunia di depan BFA.

Pada BFA 2013, kepada wirausaha terkemuka dalam dan luar negeri Tiongkok, Presiden Xi dengan tegas menyatakan bahwa pintu keterbukaan Tiongkok tak bakal ditutup kembali.

Tiongkok telah menetapkan tujuan perjuangan "Dua Seratus Tahun", di mana mengemukakan impian Tiongkok untuk membangkitkan bangsa Tionghoa.

Semua perusahaan yang mendaftarkan diri di pedalaman Tiongkok adalah bagian penting dari perekonomian Tiongkok. Kebijakan Tiongkok mengenai penggunaan modal asing tidak berubah, hak dan kepentingan sah perusahaan asing akan dilindungi berdasarkan hukum.

Tiongkok juga siap meningkatkan keterbukaan ekonomi dari jangkauan yang lebih luas, kategori yang lebih besar dan level yang lebih tinggi. Tiongkok dengan tegas menentang proteksionisme dalam segala bentuk, dan siap dengan layak memecahkan segala persengketaan perdagangan dengan semua negara melalui konsultasi, demi mendorong sistem ekonomi dan perdagangan multilateral.

"Satu Sabuk Satu Jalan":Ciptakan Tata Baru Keterbukaan Tiongkok

Usai BFA 2013, dalam kunjungannya di Asia Tengah dan Indonesia, Presiden Xi secara terpisah mengemukakan inisiatif " Koridor Ekonomi Jalur Sutra" dan "Jalan Sutra Maritim Abad ke-21", yakni Satu Sabuk Satu Jalan, satu forum Tiongkok untuk membahas bersama, membangun bersama dan berbagi bersama dengan dunia.

Xi Jinping menyatakan bahwa tujuan awal inisiatif ini adalah berbagi peluang pembangunan Tiongkok dengan negara-negara terkait "Satu Sabuk Satu Jalan", sehingga mewujudkan kemakmuran bersama.

Para pakar berpendapat, "Satu Sabuk Satu Jalan" adalah platform yang dibangun Tiongkok demi keterbukaan, kerja sama dan pembangunan ekonomi dunia.

Keterbukaan terhadap dunia bukanlah hanya keinginan Tiongkok membuat satu taman indah sendiri, tapi bertujuan untuk membangun satu taman besar yang dinikmati dunia. Selama 5 tahun ini, melalui aksi nyata, Tiongkok berbagi keberuntungan pembangunan sendiri dengan dunia, mewujudkan kerja sama yang menguntungkan bersama. Dengan lebih dari 40 negara dan organisasi internasional Tiongkok telah menandatangani persetujuan kerja sama, dengan lebih dari 30 negara telah mengadakan kerja sama kapasitas produksi sistematik, merealisasi investasi di atas US$ 50 miliar di negara-negara terkait "Satu Sabuk Satu Jalan"; Bank Investasi Infrastrukut Asia (AIIB) telah memberikan kredit senilai US$ 1,7 miliar kepada negara partisipan "Satu Sabuk Satu Jalan", Yayasan Jalan Sutra juga menanam modal sebesar US$ 4 miliar

Zona Percobaan Perdagangan Bebas: Lempeng Besar Keterbukaan Tiongkok

Shanghai—tempat lahirnya Partai Komunis Tiongkok (PKT) yang juga kota terbuka pesisir gelombang pertama di Tiongkok, pada 2013, Zona Percobaan Perdagangan Bebas Shanghai resmi didirikan.

Dua tahun lalu, zona perdagangan bebas berturut-turut dibuka di Provinsi Guangdong, Tianjin dan Fujian; kemudian juga dibuka di Provinsi Liaoning, Zhejiang, Henan, Hubei, Chongqing, Sichuan dan Shaanxi pada 2017, sehingga mewujudkan era baru tipe "1+3+7".

Pada awalnya reformasi dan keterbukaan, dengan empat daerah ekonomi khusus termasuk Shengzhen, Xiamen, Zhuhai dan Shantou sebagai permulaannya, Tiongkok mulai membuka pinta terhadap dunia luar. Mulai dari 2013, 11 zona perdagangan bebas untuk percobaan telah menjadi platform penting Tiongkok untuk melanjutkan reformasi dan keterbukaan serta menggabungkan diri dalam globalisasi pada situasi baru.

Xi Jinping mengatakan, pembentukan zona perdagangan bebas merupakan salah satu kebijakan penting komite sentral PKT untuk melanjutkan reformasi dan keterbukaan pada situasi baru.

Reformasi dan keterbukaan: Rahasia Terbuka Tiongkok untuk Mewujudkan Pembangunan Lebih Besar

Pada Februari 1978, Sidang ke-3 Komite Sentral ke-11 PKT memutuskan Tiongkok akan menjalankan politik reformasi dan keterbukaan, dengan demikian Tiongkok yang bersejarah lebih dari 5000 tahun membuka pintunya kepada dunia.

Pada Oktober 2013, Sidang ke-3 Komite Sentral ke-18 PKT memutuskan untuk secara menyeluruh memperdalam reformasi. Selama lebih dari 1000 hari ini, Tim Pimpinan Sentral untuk Memperdalam Reformasi yang dipimpin Xi Jinping telah mengadakan 39 rapat kerja, meluncurkan lebih dari 1.500 kebijakan untuk memperdalam reformasi di semua bidang termasuk ekonomi, politik, kebudayaan, sosial, ekologi, pembangunan partai, telah mewujudkan sejumlah pembaruan historis yang mendalam dan mendasar.

Pada Maret 2018, Tim Pimpinan Sentral untuk Memperdalam Reformasi ditingkatkan menjadi komisi nasional.

Musim semi tiba lagi pada bumi ini, menjelang kegiatan diplomatik pertama yang disponsori Tiongkok pada awal 2018, dunia sedang menantikan suara Tiongkok pada era baru di Boao, satu kota indah dengan gunung hijau sungai jernih dan langit biru laut bersih.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040