Memasuki awal bulan April tahun ini, KBRI Beijing menerima kunjungan SMA Negeri 1 Gantung yang berasal dari Kabupaten Belitung Timur, asal para bintang Laskar Pelangi. Dalam audiensi, KBRI Beijing diwakili oleh Koordinator Fungsi Sosial dan Budaya, dijelaskan bahwa saat ini terdapat lebih dari 13.000 mahasiswa Indonesia yang melakukan studi lanjutan di Tiongkok baik dengan pembiayaan pribadi maupun dengan fasilitas beasiswa, baik jenjang studi S1, S2, maupun S3. Jumlah tersebut menunjukkan kepercayaan para mahasiswa Indonesia akan kualitas berbagai universitas di Tiongkok dengan biaya kuliah dan biaya hidup yang cukup terjangkau dengan lingkungan yang kondusif dan aman untuk berkuliah.
Tiongkok memiliki berbagai prospek dan peluang yang besar dengan sistem pendidikan yang disesuaikan bagi mahasiswa yang berasal dari negara asing untuk melanjutkan pendidikan di negara Tirai Bambu ini. Tiongkok yang memiliki lebih dari 2.000 universitas yang tersebar di seluruh negara tersebut juga memiliki universitas unggulan dengan ranking dunia antara lain Tsinghua University dan Peking University yang menjadi almamater beberapa pemimpin tinggi Tiongkok seperti Presiden Xi Jinping, mantan Presiden Hu Jintao, dan mantan PM Zhu Rongji.
Pendaftaran universitas Tiongkok bagi calon mahasiswa asing terbilang cukup mudah dengan menghubungi langsung pihak sekolah dengan informasi yang tersedia secara online melalui website terkait ataupun melalui Kedutaan Besar RRT dan Konsulat Jenderal RRT di Indonesia. Selain beasiswa Pemerintah Indonesia, Pemerintah Tiongkok juga menawarkan berbagai skema beasiswa yang dapat diakses melalui portal csc.edu.cn yang dikelolah oleh lembaga beasiswa Pemerintah Tiongkok, China Scholarship Council, yang dibuka pada periode Januari - Maret setiap tahunnya.
Selain aktif dalam perkuliahan, mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Tiongkok rutin mempromosikan Indonesia melalui berbagai program festival internasional di kampus masing-masing serta aktif dalam program-program terkait yang dicanangkan oleh Kedutaan Besar RI di Beijing.
Menutup audiensi, KBRI Beijing menegaskan bahwa pelaksanaan sistem pembelajaran pada universitas-universitas di Tiongkok tidak pernah dilakukan dengan memberikan pembelajaran mengenai ideologi tertentu kepada mahasiswa asing. Mayoritas mahasiswa asing di Tiongkok antara lain berasal dari Korea Selatan dan Amerika Serikat yang notabene merupakan negara demokrasi, serta Pakistan yang adalah negara Islam.