Presiden Tiongkok Xi Jinping Selasa (10/04) kemarin menghadiri upacara pembukaan sidang tahunan Forum Asia Bo'ao (BFA) 2018 dan menyampaikan pidato yang berjudul "Keterbukaan Ciptakan Kemakmuran, Inovasi Pimpin Masa Depan". Masyarakat internasional menaruh perhatian besar pada pidato tersebut dan menilai positif kebijakan Tiongkok untuk mempertahankan reformasi dan keterbukaan. Mereka mengapresiasi langkah Tiongkok untuk memperluas keterbukaan, serta usulan penting agar Asia dan berbagai negara di seluruh dunia bersama-sama menciptakan masa depan yang lebih indah.
Pakar masalah Tiongkok dari Universitas Ateneo de manila, Lucio Pitlo mengatakan bahwa Tiongkok secara tegas melaksanakan kebijakan keterbukaan dan reformasi, ini merupakan sebuah inspirasi sekaligus peluang penting bagi negara-negara berkembang.
The Wall Street Journal AS dalam laporannya mengatakan, Presiden Xi berkomitmen untuk memperlonggar akses pasar Tiongkok di bidang industri finansial dan manufaktur, ini mencerminkan bahwa Tiongkok akan berupaya melindungi sistem perdagangan bebas. Informasi ini akan memacu kenaikan saham global.
Mantan Menteri Perdagangan Australia, Craig Emerson berpendapat bahwa langkah Tiongkok untuk meningkatkan impor telah membangkitkan semangat dunia, dan di sisi lain, Tiongkok akan mengadakan Pameran Impor Internasional yang pertama, hal ini terlebih-lebih membuktikan bahwa Tiongkok menyambut baik produk yang berdaya saing.
Kepala Penasihat Pusat Penelitian Pasifik Malaysia, Ei Sun Ho berpendapat bahwa serangkaian langkah yang diumumkan Presiden Xi untuk membuka pasar dan meningkatkan impor telah memperoleh penilaian tinggi dari negara-negara di sekitar Tiongkok termasuk Malaysia.
Profesor B.R. Deepak dari Universitas Jawaharlal Nehru India mengatakan bahwa Presiden Xi dalam pidatonya berkali-kali menyebut konsep komunitas senasib sepenanggungan manusia dan inisiatif 'Satu Sabuk Satu Jalan', ini merupakan bagian yang tak dapat terpisahkan dari perkembangan regional maupun global, dan tidak hanya bermanfaat bagi negara-negara Asia, tapi juga akan menyejahterakan seluruh dunia.