Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dalam Forum 'Asian Insights' DBS Bank (China) 2018 di Shanghai, Tiongkok kemarin (12/04) menyatakan, konektivitas jasa finansial telah menjadi sebuah bidang prioritas dalam hubungan kerja sama bilateral Singapura-Tiongkok, Singapura secara kuat mendukung internasionalisasi mata uang RMB, dan sejumlah proyek kerja sama bilateral dan regional yang dipromosikan bersama-sama oleh Singapura dan Tiongkok akan menyediakan lebih banyak kesempatan kepada perusahaan kedua negara dan kawasan Asia.
Setelah mengenang kembali hubungan erat kedua negara yang lama, Lee Lee Hsien Loong mengatakan, kini perusahaan-perusahaan Singapura tersebar hampir di seluruh propinsi dan kota di Tiongkok. Tiongkok sekarang telah menjadi mitra dagang terbesar sekaligus negara sumber wisatawan terbesar bagi Singapura, sementara itu, Singapura juga menjadi sumber investasi asing terbesar bagi Tiongkok dan juga merupakan salah satu pusat kliring RMB lepas pantai yang terbesar.
Lee Hsien Loong menyatakan, sebagai pusat finansial internasional, Singapura dapat menyediakan rancangan khusus dan jaminan kepada proyek pembangunan infrastruktur 'Satu Sabuk Satu Jalan', serta menyokong pendanaan terhadap negara pihak ketiga di sepanjang 'Satu Sabuk Satu Jalan'. Bank modal Tiongkok di Singapura telah berkomitmen menyediakan dukungan dana senilai 100 miliar dolar Singapura kepada perusahaan Singapura dan Tiongkok yang berpartisipasi dalam proyek 'Satu Sabuk Satu Jalan'.
Lee Hsien Loong menekankan bahwa Singapura akan secara kuat mendukung internasionalisasi RMB.
Menurut Lee Hsien Loong, kerja sama pemerintah kedua negara saat ini terdiri dari tiga bidang utama. Pertama, mendorong pembangunan Taman Industri; kedua, bersama-sama membangun Kota Ekologi Tianjin; dan ketiga, proyek percontohan konektivitas Chongqing.