Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengadakan pertemuan dengan anggota Dewan Negara selaku Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi di Tokyo, pada hari Senin kemarin (16/4).
Wang Yi menyatakan, Tiongkok dan Jepang adalah negara tetangga. Pada tahun-tahun terakhir ini, hubungan kedua negara telah mengalami banyak rintangan, yang juga telah berdampak pada berbagai pertukaran dan kerja sama kedua negara. Perdana Menteri Shinzo Abe telah beberapa kali memberikan sinyal positif dalam memperbaiki hubungan Tiongkok-Jepang, dan Tiongkok sangat menghargai hal tersebut. Diharapkan melalui upaya bersama kedua pihak, kunjungannya ke Jepang kali ini dapat menjadi sebuah langkah penting untuk membuat hubungan kedua negara kembali ke jalur normal. Tiongkok menghargai tanggapan positif Perdana Menteri Shinzo Abe terhadap pembangunan Satu Sabuk Satu Jalan. Partisipasi Jepang dalam pembangunan bersama Satu Sabuk Satu Jalan akan membuka ruangan baru bagi kerja sama ekonomi Tiongkok-Jepang. Tiongkok bersedia bersama dengan Jepang menjajaki langkah dan cara yang tepat dalam berpartisipasi. Kedua pihak harus meningkatkan komunikasi dan koordinasi, menentang proteksionisme, memelihara sistem perdagangan global yang bebas berdasarkan WTO, dan membangun ekonomi dunia yang terbuka.
Shinzi Abe menyatakan, Jepang sangat mementingkan hubungan dengan Tiongkok. Jepang bersedia mendorong perbaikan hubungan kedua negara secara menyeluruh, mewujudkan pertukaran lapisan tinggi dan mengadakan kerja sama yang lebih luas dalam kerangka saling menguntungkan, dengan menggunakan kesempatan peringatan 40 tahun ditandatanganinya Perjanjian Perdamaian dan Persahabatan Jepang-Tiongkok. Jepang sangat memperhatikan tindakan yang diambil Tiongkok untuk memperluas keterbukaan yang telah diumumkan Presiden Xi Jinping dalam sidang tahunan Forum Boao Asia 2018, dan percaya bahwa tindankan tersebut akan menguntungkan bagi pendorongan hubungan ekonomi Jepang-Tiongkok. Dirinya sangat menantikan dan menyambut Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang untuk menghadiri KTT Tiongkok, Korsel dan Jepang, serta kunjungan resminya ke Jepang. Dirinya juga menantikan manfaat dari pembangunan Satu Sabuk Satu Jalan yang dapat memulihkan dan mengembangkan ekonomi regional. Jepang juga mementingkan peraturan WTO, dan mendukung penyelesaian masalah ekonomi dan perdagangan berdasarkan peraturan WTO.
Kedua pihak juga bertukar pendapat mengenai masalah regional termasuk situasi Semenanjung Korea.