Kemenlu Tiongkok Sebut Akan Mengambil Tindakan Tegas Jika AS Bertindak Semena-mena
  2018-04-18 11:10:11  CRI

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying menjawab pertanyaan wartawan tentang pergesekan perdagangan antara Tiongkok dan AS dalam jumpa pers Selasa kemarin (17/4). Hua Chunying mengatakan, jika AS terus bertindak semena-mena, maka Tiongkok siap "menghunus pedang" dan bertarung untuk memenangkan pertarungan membela multilateralisme dan perdagangan bebas.

Hua Chunying menambahkan, seperti apa yang dikatakan Presiden Tiongkok Xi Jinping dalam pertemuannya dengan Ketua Forum Ekonomi Dunia (WEF) Klaus Schwab pada Senin (16/4), bahwa sejarah sudah berkali-kali membuktikan, ketertutupan pada akhirnya akan mengarah ke jalan buntu, dan hanya keterbukaan dan kerja sama yang dapat membuka jalan yang semakin lebar. Negara besar mengemban tanggung jawab yang penting dan istimewa dalam hal ini.

Hua Chunying mengatakan, selama beberapa hari terakhir, masyarakat internasional terus mengimbau AS agar menghormati Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan menaati peraturan multilateral. Kini semakin banyak kelompok di AS, termasuk 107 asosiasi perdagangan dan bisnis secara kolektif mengajukan petisi untuk menentang tindakan AS tersebut.

"Jika AS terus bertindak semena-mena, maka Tiongkok siap "menghunus pedang" dan bertarung untuk memenangkan pertarungan membela multilateralisme dan perdagangan bebas. Ini tidak hanya untuk melindungi kepentingan sah Tiongkok, tapi juga untuk menjaga sistem dan peraturan perdagangan multilateral dunia," demikian tutur Hua Chunying dalam jumpa pers kemarin.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040