Pakar Sebut Prospek Kerja Sama Ekonomi dan Dagang Tiongkok-India Menjanjikan
  2018-04-23 13:37:25  CRI

Tiongkok dan India sama-sama merupakan emerging economy yang memiliki populasi paling besar di dunia denga laju pertumbuhan ekonomi yang relatif cepat. Kini, keduanya tengah menghadapi tugas utama untuk mendorong perkembangan ekonomi. Selama beberapa tahun ini, hubungan tingkat tinggi kedua negara semakin erat, dan mekanisme komunikasi dan dialog juga terus dipromosikan. Baru-baru ini dikabarkan bahwa Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Perdana Menteri India Narendra Modi akan mengadakan pertemuan informal di Kota Wuhan Provinsi Hebei pada tanggal 27 dan 28 April mendatang. Sebelumnya, pemimpin kedua negara telah berkali-kali mengadakan pertemuan dan mencapai kesepakatan di berbagai bidang.

Meski hubungan kedua negara kadang-kadang juga menemui hambatan, namun interaksi antara kedua pihak berangsur-angsur pulih berkat upaya bersama. Doktor Ren Jie dari Institut Asia Selatan Universitas Sichuan dalam wawancara dengan wartawan CRI menyatakan dirinya optimis terhadap kerja sama ekonomi dan dagang Tiongkok-India. Ia mengatakan, situasi baru ekonomi dan dagang Tiongkok-India kini sangat menggembirakan dan prospeknya sangat menjanjikan. Perdagangan bilateral Tiongkok-India sejak abad ini mengalami pertumbuhan pesat, yakni tumbuh dari di bawah 2 miliar dolar Amerika pada awal abad ini hingga mencapai 84,54 miliar dolar Amerika pada tahun lalu, yang berarti naik 40 kali lipat. Khususnya volume perdagangan tahun 2017 naik 21,4 persen dibandingkan tahun 2016 dan tak terpengaruh oleh iklim politik kedua negara. Tiongkok merupakan sumber impor terbesar dan negara tujuan ekspor terbesar keempat bagi India. Sejak tahun 2018, perdagangan bilateral Tiongkok-India terus mempertahankan momentum perkembangan pesat, di mana volume ekspor-impor komoditas pada Januari lalu naik 26,3 persen. Kalau momentum tersebut dapat dipertahankan, maka volume perdagangan kedua negara pada tahun ini berkemungkinan besar menembus angka 100 miliar dolar Amerika.

Menyinggung potensi kerja sama Tiongkok-India, Doktor Ren Jie menyatakan, Tiongkok dan India merupakan pasar besar dengan populasi total mencapai 2,5 miliar jiwa, sehingga 100 miliar dolar Amerika tidak dapat sepenuhnya menunjukkan potensi kerja sama ekonomi dan dagang kedua negara. Ke depan, perusahaan Tiongkok memiliki ruang yang besar di sektor infrastruktur, energi dan ekonomi hijau di India, sedangkan produk-produk India termasuk produk pertanian, obat-obatan dan produk IT India juga akan menemukan pasarnya di Tiongkok.

Sementara itu, hubungan ekonomi dan dagang kedua negara tak saja termanifestasi pada angka yang terus menanjak, tapi juga termanifestasi pada sinergi strategi kedua pihak. Kini, Tiongkok tengah mendorong kemajuan program "Made in China 2025", sedangkan pemerintah Modi juga mengambil berbagai langkah penting antara lain "Made in India" dan "Digital India".

Xi Jinping dalam laporan Kongres PKT ke-19 mengemukakan target untuk membangun Tiongkok menjadi negara sosialis modern yang kuat, perkasa, demokratis, maju secara kultural, harmonis dan indah pada pertengahan abad ini, sedangkan pemerintah Modi juga mengemukakan pembangunan "India yang mulia" pada ulang tahun kemerdekaan India yang ke-100 pada tahun 2047. "Impian Tiongkok" dan "Impian India" merupakan harapan bersama rakyat kedua negara.

Tiongkok dan India sama-sama mengusulkan sistem internasional yang terbuka dan inklusif, serta mendukung demokratisasi hubungan internasional dan multilateralisme. Kedua negara ingin memelihara perdamaian, kemakmuran dan stabilitas kawasan, serta mencurahkan tenaga dalam ekonomi dunia yang terbuka. Ren Jie berpendapat bahwa globalisasi tengah menghadapi tantangan besar saat ini, Tiongkok dan India hendaknya bergandengan tangan dan memainkan peranan yang lebih besar dalam memelihara tata tertib perdagangan dunia dan mendorong globalisasi.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040