Anggota Dewan Negara merangkap Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi menyatakan, setelah dilakukan konsultasi antara Tiongkok dan India, Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Perdana Menteri India Modi dijadwalkan akan mengadakan pertemuan informal di Kota Wuhan, Provinsi Hubei pada tanggal 27 hingga 28 April mendatang. Menlu Wang Yi menyampaikan hal tersebut saat dirinya dan Menteri Luar Negeri India, Sushma Swaraj bersama-sama menjumpai wartawan pada hari Senin (23/4) kemarin.
Mengenai kabar tersebut, berbagai media utama dan sarjana tekait di India memberikan perhatian dan penilaian positif. Profesor dari Pusat Riset Tiongkok dan Asia Tenggara Universitas Jawaharlaa Nehru Deepak menyatakan, pertemuan informal pemimpin kedua negara akan mendorong perkembangan hubungan Tiongkok-India dan ini sangat penting bagi seluruh dunia, tak saja akan menyejahterakan rakyat kedua negara, tapi juga akan membawa manfaat kepada seluruh dunia. Ia mengatakan, meskipun pertemuan pemimpin kedua negara berlangsung informal, tapi mempunyai arti yang sangat penting, karena pertemuan kali ini merupakan sebuah tindak lanjut dari dialog tingkat tinggi pemimpin kedua negara. Di samping itu, dalam pertemuan kali ini, pemimpin kedua negara akan mengadakan dialog dan diskusi luas mengenai bagaimana mendorong lebih lanjut perkembangan hubungan kedua negara, bagaimana mendorong pertumbuhan perdagangan bilateral dan bagaimana memperdalam pertukaran antar rakyat kedua negara. Kedua pihak akan berfokus membahas kesamaan kepentingan dalam pembangunan kedua negara, jika kedua pihak mencapai kesepakatan di bidang strategi pembangunan, maka itu akan mendorong perkembangan hubungan kedua negara dan pembangunan masing-masing secara lebih baik.
Ia menyatakan, pada bulan Desember tahun lalu, Menteri Luar Negeri Wang Yi dan Anggota Dewan Negara Tiongkok Yang Jieci mengunjungi New Delhi, kemudian Menteri Perdagangan Tiongkok saat itu Zhong Shan mengunjungi India pada bulan Maret, dan perusahaan kedua negara menandatangani 101 persetujuan perdagangan dengan nilai kontrak melampaui 2,3 miliar dolar Amerika. Menurut Deepak, kedua negara masih mempunyai ruang kerja sama yang cukup besar di berbagai bidang. Ia menyatakan, Tiongkok dan India hendaknya mencari titik temu kepentingan di bidang kebijakan dan strategi pembangunan.