Pertumbuhan ekonomi Filipina yang pesat dalam beberapa tahun terakhir ini disebabkan sejumlah faktor, antara lain kiriman uang kaum perantau Filipina dari luar negeri, besarnya permintaan domestik yang dipicu oleh pembangunan infrastruktur dalam negeri, dan dukungan dari investasi asing. Menurut statistik Bank Sentral Filipina, investasi langsung asing yang diserap Filipina pada Januari hingga November tahun 2017 mencapai 8,725 miliar USD, atau meningkat 20,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dan melampaui target sepanjang tahun 2017 yakni 8 miliar USD.
Iklim investasi yang kondusif adalah unsur penting untuk menarik modal asing. Jumlah tenaga kerja muda yang memadai, serta murahnya harga sumber energi dan bahan baku merupakan beberapa keunggulan yang dimiliki Filipina, keadaan ini mirip dengan negara-negara ASEAN lainnya seperti Vietnam. Sementara itu, masalah-masalah seperti korupsi, serta adminsitrasi dan perizinan yang bertele-tele menjadi faktor yang mempengaruhi citra Filipina di mata investor asing.
Menurut statistik Bank Dunia, Filipina berada di urutan ke-113 dalam peringkat kemudahan berbisnis, sedangkan Singapura berada di urutan ke-2 dan Malaysia berada di urutan ke-24. Sementara itu, Filipina hanya menempati urutan ke-24 dalam peringkat kewirausahaan, juga terdapat kesenjangan yang besar dengan negara-negara ASEAN lainnya misalnya Singapura, Malaysia dan Thailand.
Berkenaan dengan hal ini, Presiden Filipina Rodrigo Duterte dalam Forum Asia Bo'ao (BFA) menyatakan, Filipina masih perlu memperbaiki sejumlah masalah untuk menarik investor, misalnya kemudahan berbisnis, pembatasan pengawasan, dan masalah korupsi. Dengan demikian menciptakan lowongan kerja baru yang lebih baik bagi warga Filipina. Menteri Keuangan Filipina Julian Dominguez juga pernah menyatakan, untuk menarik lebih banyak investasi asing, pemerintah Filipina sedang melakukan reformasi untuk meningkatkan efisiensi kerja pemerintah, menyederhanakan administrasi yang berlebihan, memperbaiki lingkungan usaha, dan membuka lebih banyak bidang usaha kepada investor asing.