Pertemuan Tingkat Tinggi Pembangunan dan Pemeliharaan Perdamaian Majelis Umum PBB digelar di Markas Besar PBB di New York pada tanggal 24 dan 25 April. Pertemuan kali ini berfokus pada pencegahan konflik, mediasi, dialog dan upaya diplomatik.
Pertemuan tingkat tinggi yang berlangsung selama dua hari ini, kepala negara atau kepala pemerintah sebagian anggota PBB, wakil masyarakat dan badan swasta berkumpul untuk mengadakan serangkaian pembahasan mengenai pembangunan dan pemeliharaan perdamaian internasional, termasuk cara menyelesaikan akar masalah penyebab konflik, meningkatkan kemampuan PBB dalam memelihara perdamaian, menambah dana kegiatan pembangunan perdamaian PBB, memperkuat hubungan kemitraan, serta meningkatkan peranan kaum wanita dan kaum muda dalam tugas pencegahan konflik dan pembangunan perdamaian.
Sekjen PBB Antonio Guterres dalam pidatonya mengatakan, selama 30 tahun ini, semakin banyak negara yang terus mengalami konflik kekerasan, diharapkan masyarakat internasional dapat mengambil tindakan bersama untuk membantu negara terkait mewujudkan dan memelihara perdamaian. Antonio Guterres mengatakan, dua tahun yang lalu, Majelis Umum dan Dewan Keamanan PBB meluluskan dua resolusi yang berjanji untuk memelihara perdamaian di berbagai tahap serta lapisan konflik. Ia berharap pertemuan kali ini dapat memberi motivasi yang lebih besar untuk melaksanakan resolusi terkait.
Ketua Majelis Umum PBB Miroslav Lajcak memimpin pertemuan kali ini. Dinyatakannya, PBB membutuhkan jalan pikiran yang mewujudkan perdamaian kekal, tidak hanya menyelesaikan dan memenuhi kebutuhan negara yang terlibat dalam konflik, namun juga memberikan upaya yang lebih banyak, di antaranya, terutama dalam pencegahan konflik.
Duta Besar tetap Tiongkok untuk PBB Ma Zhaoxiu mewakili Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi memberikan pidato di depan pertemuan kali ini. Ma Zhaoxiu mengatakan, tahun-tahun terakhir ini, sistem pembangunan perdamaian PBB secara aktif mendukung pembangunan negara pasca konflik, dan memainkan peranan penting demi memperkukuh hasil perdamaian dan mewujudkan pembangunan berkelanjutan negara terkait. Sementara itu, dia juga mengatakan bahwa Tiongkok bersedia berupaya bersama berbagai negara untuk memberi kontribusi yang lebih besar demi pembangunan perdamaian dan kemakmuran dunia.