Presiden Palestina Mahmoud Abbas Senin kemarin (30/4) menekankan, bahwa Palestina tidak menerima AS sebagai penengah tunggal dalam proses perdamaian Palestina-Israel.
Kemarin Palestina mengadakan Sidang Dewan Nasional Palestina di Ramallah di tepi barat Sungai Yordan. Abbas dalam pidatonya, Palestina tidak akan menerima "perjanjian abad" terkait proses perdamaian Timur Tengah yang diajukan oleh AS, karena perjanjian tersebut mengeliminasi masalah status Yerusalem, pengungsi Palestina dan tempat permukiman orang Yahudi dari perundingan.
Abbas mengatakan, jika AS ingin berbuat sesuatu, maka seharusnya mendukung "konsep dua negara", dan mendukung Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina yang merdeka.
Pada 6 Desember 2017, Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa AS mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Keputusan AS tersebut menimbulkan kemarahan Palestina, yang kemudian berkali-kali menyatakan tidak menerima AS sebagai penengah tunggal proses perdamaian Palestina-Israel.