Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Senin malam (30/4) menuduh Iran belum melepaskan rencana pengembangan senjata nuklir dan masih menyembunyikan dokumen nuklirnya. Tuduhan Israel tersebut telah mendapat dukungan AS. Atas tuduhan Israel, Iran menyebutnya absurd dan naif, dengan maksudnya adalah untuk mempengaruhi kebijakan Presiden AS Donald Trump mengenai Perjanjian Nuklir Iran.
Dalam jumpa pers kemarin malam, Netanyahu menampilkan dokumen yang diperoleh badan intelijen Israel dari fasilitas rahasia Iran, dan menyebutnya sebagai "arsip atom" tentang rencana senjata nuklir yang disembunyikan Iran. Ia mencela pula bahwa Iran tengah secara rahasia menyimpan bahan pembuatan senjata nuklir untuk digunakan pada masa mendatang.
Pemerintah AS dalam sebuah pernyataannya menyebutkan bahwa informasi yang disediakan oleh Israel telah mencerminkan detail baru mengenai rencana Iran untuk mengembangkan senjata nuklir yang bisa dibawa peluru kendali. Informasi itu juga sesuai dengan pendirian AS yang percaya bahwa Iran memiliki rencana pengembangan senjata nuklir. Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan, AS tengah melakukan analisa terhadap dokumen terkait, dan motif Iran yang menyembunyikan dokumen tersebut sangat dicurigai.
Menghadapi tuduhan Israel dan AS tersebut, Wakil Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi mengatakan, Netanyahu hanyalah mengulangi kata-kata klise dan tuduhannya sama sekali tidak beralasan, maksudnya adalah untuk mempengaruhi kebijakan Donald Trump terhadap Perjanjian Nuklir Iran.