Dalam Forum Asia Bo'ao bulan lalu, Tiongkok mengumumkan memperbesar skala keterbukaan industri keuangan dengan mengemukakan beberapa langkah besar dan jadwal penerapannya dalam tahun ini. Langkah-langkah itu kini telah memasuki tahap pelaksanaan dan mendapat tanggapan cepat sejumlah perusahaan modal asing antara lain Bank Swiss.
Dalam Forum Bo'ao bulan lalu, Tiongkok mengumumkan beberapa langkah besar untuk memperluas keterbukaan industri keuangan terhadap dunia luar. Pada tanggal 28 April lalu, Komisi Pengawasan Obligasi mengumumkan Cara pengelolaan Perusahaan Obiligasi Modal Asing dan memperbolehkan perusahaan modal asing memiliki 51 persen sahamnya, sementara mengumumkan akan menerima permohonan terkait mulai dari hari itu. Ini berarti, PT Bank Swiss siap menaikkan ekuitasnya dari 24,99 persen sampai 51 persen demi merealisasi pengontrolan mutlak sahamnya.
Jurubicara Grup Bank Swiss menyatakan, Tiongkok merupakan pasar penting Bank Swiss dan keterbukaan lebih lanjut industri keuangan Tiongkok merupakan sebuah peluang besar bagi Bank Swiss untuk menggarap bisnisnya di Tiongkok.
Analis Utama Obligasi Komersial Xie Yanxuan berpendapat, cepat dilaksanakannya langkah keterbukaan industri keuangan Tiongkok juga menunjukkan sikap tulus pihak Tiongkok. Ia menunjukkan pula bahwa keterbukaan lebih lanjut industri obligasi juga merupakan kebutuhan industri obligasi Tiongkok sendiri.
Wakil Rektor Institut Keuangan Universitas Renmin Tiongkok Zhao Xijun menyatakan, dengan keterbukaan lebih lanjut putaran kali ini, boleh dikata telah direalisasi pada pokoknya keterbukaan multi-arah dan multi-jenjang, intensitasnya lebih besar dan langkahnya lebih konsentratif, dan juga lebih tepat waktu. Keterbukaan beberapa tahun yang lalu pada pokoknya prinsip perlakuan warganegara. Keterbukaan Tiongkok padahal telah menyediakan lebih banyak peluang kepada perkembangan ekonomi dan sosial internasional, khususnya sejumlah induk di bidang ekonomi seperti perusahaan, investor, pedagang dan lembaga keuangan.