Atas undangan Presiden Indonesia Joko Widodo, Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang mengadakan kunjungan resmi terhadap Indonesia mulai dari tanggal 6 sampai 8 bulan ini. Selama kunjungan di Indonesia, Li Keqiang akan mengunjungi Sekretariat ASEAN yang berada di Jakarta, Indonesia, menghadiri acara peresmian kegiatan perayaan genap 15 tahun penggalangan kemitraan strategis Tiongkok-ASEAN, bertukar pendapat secara mendalam dengan Sekretaris Jenderal ASEAN mengenai hubungan Tiongkok-ASEAN serta kerja sama regional. Duta Besar Tiongkok untuk ASEAN Huang Xilian dalam wawancara ekseklusifnya dengan wartawan CRI mengatakan, Tiongkok dan ASEAN akan memperluas lebih lanjut isi kerja sama strategis, menjalin kemitraan strategis yang mempunyai isi lebih hakiki dan maju, serta mempunyai arti regional dan internasional.
Dalam wawancaranya, Huang Xilian mengatakan, kini, hubungan Tiongkok-ASEAN telah menjadi salah satu hubungan yang paling dinamis dan kaya akan makna dalam hubungan ASEAN dengan negara mitra dialog. Usulan Presiden Tiongkok Xi Jinping mengenai penciptaan kemitraan strategis Tiongkok dan ASEAN yang mempunyai level lebih tinggi dan melangkah maju menuju komunitas senasib sepenanggungan Tiongkok dan ASEAN yang lebih akrab telah memberi arah demi perkembangan hubungan kedua pihak. Perdana Menteri Li Keqiang dan pemimpin-pemimpin negara ASEAN telah mencapai kesepahaman penting mengenai penyusunan Keinginan Tahun 2030 Kemitraan Strategis Tiongkok-ASEAN, dengan demikian telah merancang peta biru demi hubungan kedua pihak. Huang Xilian berpendapat, ke depan Tiongkok dan ASEAN akan secara titik berat meningkatkan dan memperdalam kerja sama di tiga bidang utama antara lain keamanan politik, ekonomi dan perdagangan serta komunikasi kemanusiaan. Secara singkat saja, Huang Xilian mengatakan: "Pertama, lebih lanjut memperluas isi kerja sama strategis, menciptakan kemitraan strategis dengan level yang lebih tinggi. Kedua, lebih lanjut menyinergikan strategi pembangunan antara satu sama lain, menciptakan pola kerja sama berlevel lebih tinggi yang saling menguntungkan dan menang bersama. Ketiga, lebih lanjut memperkokoh dasar komunikasi kemanusiaan, membina kesadaran komunitas senasib sepenanggungan yang lebih menyentuh hati nurani rakyat. Keempat, lebih lanjut mendorong proses pengintegrasian regional, membentuk komunitas ekonomi Asia Timur yang mempunyai tingkat pembauran lebih tinggi."
Indonesia adalah negara ketua bergilir Kawasan Pertumbuhan ASEAN Bagian Timur tahun ini, kawasan tersebut mencakup empat negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina dan Brunei. Huang Xilian mengatakan, Tiongkok akan menyelidiki mekanisme kerja sama dengan Kawasan Pertumbuhan ASEAN Bagian Timur. Dikatakannya, kerja sama sub-regional adalah pelengkap penting bagi kerja sama Tiongkok-ASEAN, bermanfaat bagi pelengkapan isi kerja sama Tiongkok-ASEAN, menciptakan kemitraan strategis Tiongkok-ASEAN dengan level lebih tinggi. Dikatakannya: "Kawasan Pertumbuhan ASEAN Bagian Timur adalah salah satu mekanisme kerja sama subregional yang penting, juga adalah kawasan terbesar di antara tiga terbesar kawasan kerajs sama subregional ASEAN. Peningkatan kerja sama antara Tiongkok dan Kawasan Pertumbuhan ASEAN Bagian Timur akan menginjeksikan daya hidup yang baru dalam upaya mendorong kerja sama subregional, memperkecil kesenjangan perkembangan intern ASEAN, mewujudkan perkembangan bersama dan berkelanjutan kawasan ini, dan memperkaya isi kerja sama antara Tiongkok dan ASEAN. Kerja sama Sungai Lancang dan Mekong, kerja sama antara Tiongkok dan Kawasan Pertumbuhan ASEAN Bagian Timur bisa saling mendorong dan melengkapi, bisa menjadi dua penggerak kuat demi kerja sama antara Tiongkok dan ASEAN."
Huang Xilian mengatakan, kerja sama antara Tiongkok dan ASEAN telah menjadi teladan yang paling sukses dan dinamis dalam kerja sama regional Asia Pasifik, kerja sama antara Tiongkok dan ASEAN bermanfaat bagi pembelaan globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas, mendorong pengintegrasian ekonomi regional. Dikatakannya: "D bawah latar belakang terjadinya pergolakan proteksionisme perdagangan dan arus anti globalisasi, Tiongkok dan negara-negara ASEAN sedang aktif mendorong berbuahnya selekasnya eskalasi zona perdagangan bebas , dan mempercepat perundingan kemitraan ekonomi komprehensif regional (RCEP), mendorong perkembangan sehat mekanisme kerja sama subregional antara lain kerja sama Sungai Lancang-Mekong, dan menjajaki pola kerja sama yang baru dalam kerangka Kawasan Pertumbuhan ASEAN Bagian Timur. Semua ini akan menambahkan tenaga baru demi proses pengintegrasian regional, dan mengeluarkan sinyal keras kepada dunia luar bahwa kami akan bersama menentang proteksionisme perdagangan, mendorong pengintegrasian ekonomi regional dan perdagangan bebas. "
Huang Xilian berpendapat, kerja sama Tiongkok dan ASEAN bermanfaat bagi penyusunan peraturan yang sesuai dengan ciri khas kawasan ini dan memainkan peranan sebagai alat penstabil demi proses pengintegrasian regional. Dikatakannya: "Kini, Tiongkok dan negara-negara ASEAN sedang berupaya melaksanakan secara menyeluruh dan efektif Deklarsi tentang Perilaku Berbagai Pihak di Laut Tiongkok Selatan (DOC) secara menyeluruh, kerja sama kemaritiman yang pragmatis sedang didorong secara stabil, perundingan mengenai dokumen Norma Perilaku di Laut Tiongkok Selatan telah mencapai kemajuan positif. Kesemuanya ini telah memainkan peranan positif demi pemeliharaan perdamaian dan kestabilan di Laut Tiongkok Selatan. Kedua pihak akan terus mendorong proses perundingan mengenai norma, memperdalam kerja sama pragmatis di Laut Tiongkok Selatan, berupaya menjadikan Laut Tiongkok Selatan sebagai laut yang damai, bersahabat dan bekerja sama, supaya kerja sama Tiongkok-ASEAN dapat dengan lebih efektif memainkan peranan vital dalam menstabilkan situasi regional, menginjeksikan lebih banyak tenaga positif ke dalam proses pengintegrasian kawasan ini. "