Sejak Tiongkok secara resmi menjadi mitra perkembangan Kawasan Pertumbuhan ASEAN Timur pada tahun 2005, Tiongkok memelihara hubungan bilateral baik dengan organisasi tersebut. Kedua pihak memelihara momentum kerja sama baik di bidang-bidang pertanian, energi, perikanan dan pembangunan infrastruktur. Tokoh-tokoh terkait menunjukkan, Tiongkok dan Kawasan Pertumbuhan ASEAN Timur mempunyai prospek kerja sama yang luas, dan interaksi kedua pihak akan membantu diperdalamnya kerja sama antara Tiongkok dan seluruh ASEAN, sementara akan memperluas ruang kerja sama Satu Sabuk Satu Jalan.
Periset Institut Hubungan Internasional Modern Tiongkok Chen Fengying berpendapat, Kawasan Pertumbuhan ASEAN Timur luas wilayahnya, populasinya besar, sumber daya pariwisata cukup kaya, namun relatif terbelakang pembangunannya, maka kerja sama antara Tiongkok dan Kawasan Pertumbuhan ASEAN Timru sangat cerah prospeknya dan mempunyai arti yang menjangkau jauh.
Menurut data Kementerian Perdagangan, volume perdagangan antara Tiongkok dan empat negara kawasan tersebut pada tahun 2017 tercatat 211,6 miliar dolar Amerika yang merupakan 41 persen dalam volume total perdagangan Tiongkok dengan ASEAN. Terhitung sampai akhir tahun 2017, nilai total investasi Tiongkok di Kawasan Pertumbuhan ASEAN Timur telah melampaui 16 miliar dolar Amerika.
Periset Institut Penelitian Strategi Asia Pasifik dan Global Akademi Ilmu Sosial Tiongkok Xiu Liping menunjukkan, untuk tahap selanjutnya, Tiongkok dan Kawasan Pertumbuhan ASEAN Timur juga perlu mendorong kerja sama pragmatis di bidang-bidang kongkret antara lain e-bisnis, pertanian, perusahaan menengah dan kecil dan maritime. Sementara itu, berbagai pihak juga akan mengadakan sinergi efektif Jalan Sutera Maritim Abad ke-21 dengan rancangan kerja sama terkait dengan Kawasan Pertumbuhan ASEAN Timur.
Periset Institut Hubungan Internasional Modern Tiongkok Chen Fengying menyatakan, kerja sama antara Tiongkok dan Kawasan Pertumbuhan ASEAN Timur hendaknya didorong maju dalam kerangka besar kerja sama Tiongkok-ASEAN dan pembangunan Satu Sabuk Satu Jalan, dan kedua pihak kini perlu meningkatkan lebih lanjut kerja sama di bidang lembaga dan keuangan.