Sidang tahunan Committee of 100 AS hari Sabtu hingga hari Minggu (5/5-6/5) digelar di Santa Clara California. Sekitar 500 orang tokoh berbagai kalangan antara lain politik, ekonomi, perusahaan dan keilmuan berkumpul bersama dan menjajaki masalah-masalah titik panas, antara lain, arah perkembangan hubungan Tiongkok-AS, perlindungan HaKI, perkembangan teknologi kecerdasan buatan, kepemimpinan warganegara AS keturunan Tionghoa dan lain sebagainya. Dalam sidang hari pertama, para peserta menyatakan, menghadapi Tiongkok yang membangkit, AS hendaknya merealisasi kemenangan bersama melalui kerja sama dengan Tiongkok dan alokasi dana di bidang inovasi dan pendidikan.
Persengketaan perdagangan yang muncul dalam perkembangan hubungan Tiongkok-AS sebagai dua ekonomi terbesar di dunia mendapat perhatian besar seluruh dunia dan juga menjadi topik titik panas dalam sidang tahunan Committee of 100 AS.
Survei Gallup menunjukkan, 15 tahun yang lalu, mayoritas warganegara AS berpendapat bahwa AS adalah negara besar ekonomi. Setelah mengalami krisis moneter tahun 2008, mayoritas warganegara Tiongkok menganggap Tiongkok sebagai negara besar ekonomi. Banyak warganegara AS masih percaya bahwa defisit perdagangan AS diakibatkan surplus perdagangan Tiongkok, padahal itu ditentukan oleh sifat perdagangan kedua negara.
Periset senior Institut Urusan Internasional dan Publik Watson Brown University, Diplomat senior AS, Chas Freeman menunjukkan, menghadapi masalah defisit perdagangan sendiri, AS menuduh kebijakan industri negara lain dan dengan cara mengancam mengenakan tarif hukuman menanggapi perkembangan dunia ekstern, itulah sangat tidak bijaksana.
Para peserta berpendapat secara umum bahwa di dunia tiada hubungan dua negara lain manapun seperti hubungan Tiongkok-AS begitu rumit dan variabel. Padahal, kedua negara penuh kedinamisan dan mempunyai dampak tak terabaikan di dunia globalisasi, dan kepentingannya terus bercampur paur. Justru seperti apa yang dikatakan Freeman dalam pidatonya di depan upacara pembukaan sidang tahunan, menghadapi Tiongkok yang semakin membangkit, AS harus mengupayakan kerja sama.