Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang Minggu kemarin (6/5) tiba di Jakarta untuk memulai kunjungan resmi di Indonesia. Selama kunjungan kali ini, kedua pihak akan menandatangani banyak dokumen kerja sama di bidang-bidang sinergi strategi masing-masing kedua negara, e-bisnis dan pertanian. Ketua Eksekutif Dewan Bisnis Tiongkok-ASEAN (China-ASEAN Business Council/CABC), Xu Ningning dalam wawancaranya dengan wartawan CRI menyatakan, kunjungan Li Keqiang ke Indonesia kali ini pasti akan meningkatkan lebih lanjut hubungan persahabatan kedua negara, serta mendatangkan banyak peluang bisnis yang baru bagi kerja sama ekonomi dan perdagangan bilateral.
Xu Ningning mengatakan, kedua negara tengah berupaya melaksanakan sejumlah proyek penting, termasuk proyek pembangunan jalan kereta api cepat Jakarta-Bandung. Kerja sama kedua negara di bidang infrastruktur, kapasitas produksi dan ekonomi digital terus ditingkatkan. Presiden Indonesia, Joko Widodo, tahun lalu mengusulkan agar koridor ekonomi yang meliputi Sumatra Utara, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara dan Bali melakukan sinergi dengan strategi Tiongkok dalam kerangka Satu Sabuk Satu Jalan. Saat ini pemerintah kedua negara tengah melakukan pengkajian mengenai hal ini guna membina titik terang yang baru dalam sinergi strategi kedua negara.
Xu Ningning berpendapat, Tiongkok dan Indonesia saling melengkapi di bidang industri. "Made in China 2025" serta peta jalan 4.0 Industri Indonesia seharusnya melakukan sinergi demi eskalasi industri Indonesia. Dalam peta 4.0 industri Indonesia, sektor-sektor bahan makanan, minuman, otomotif, elektronik, tekstil dan industri kimia akan diprioritaskan. Ia mengusulkan perusahaan Tiongkok berusaha menggenggam peluang bisnis yang didatangkan peta 4.0 industri Indonesia.