Jembatan Nasional Suramadu adalah jembatan yang melintasi Selat Madura, menghubungkan Pulau Jawa (di Surabaya) dan Pulau Madura. Sejak diresmikan pada 10, Juni 2009, Jembatan Nasional Suramadu memberi daya hidup luar biasa untuk perkembangan ekonomi dan masyarakat Surabaya dan Pulau Madura. Kini, rata-rata setiap hari terdapat 20 ribu buah mobil dan 20 ribu sepeda motor melewati Jembatan Nasional Suramadu, sangat memudahkan pertukaran personel maupun komoditas kedua tempat tersebut. Menurut wartawan yang mengadakan wawancara, penduduk lokal menyebut jembatan ini sebagai 'jembatan lepas miskin', 'jembatan jadi kaya' dan 'jembatan hati rakyat'.
Sekretaris Biro Perkembangan kawasan Surabaya dan Madura mengatakan, bahwa dulu selat Madura yang lebarnya 5km merupakan halangan geografi bagi perkembangan ekonomi Madura, sehingga perkembangan ekonomi Pulau Madura yang berpopulasi 3 juta orang lebih agak ketinggalan.
'Sekarang jembatan sudah jadi, barang-barang diantar lebih cepat dan lebih banyak, juga memudahkan orang lokal. Pulau Madura semakin penuh daya hidup.'
Konsul Jenderal Tiongkok untuk Surabaya Gu Jingqi mengatakan, Jembatan Nasional Suramadu meningkatkan pertukaran ekonomi dan sosial setempat, dan merupakan projek menandai persahabatan kedua negara, juga membuktikan perkembangan hubungan persahabatan Tiongkok-Indonesia.