Ledakan bom beruntun yang terjadi di tiga buah gereja di Surabaya, Jawa Timur pada Minggu pagi k(13/5) sudah mengakibatkan 11 orang tewas dan 41 orang lainnya luka-luka.
Menurut laporan Kompas.com, sedikitnya 11 orang tewas dalam ledakan bom, termasuk 2 orang polisi yang bertugas di gereja. Sementara itu, 41 orang cedera sudah dilarikan ke rumah sakit di sekitar untuk dirawat.
Presiden Indonesia Joko Widodo kemarin sore pukul 1:30 waktu setempat telah berangkat ke Surabaya dengan pesawat terbang khusus dengan didampingi Menpolkam Wiranto dan Mensesneg Pratikno.
Pada pukul 7:00 hari Minggu kemarin, 3 buah gereja di Surabaya, Jawa Timur berturut-turut mengalami serangan bom teror. Menurut laporan media Indonesia dengan mengutip juru bicara Polda Jawa Timur Frans Barung, bahwa tiga ledakan bom terjadi hanya berselang 15 menit. Ketiga gereja tersebut yakni Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat di Jalan Arjuna. Hasil investigasi menunjukkan bahwa ledakan bom dilakukan para pelaku dengan menggunakan sepeda motor atau mobil. Para pelaku sudah tewas dalam ledakan.
Setelah terjadinya ledakan bom, polisi setempat segera memblokir lokasi kejadian dan jalan-jalan di sekitarnya. Seorang pelaku tersangka yang berencana melakukan peledakan di sebuah gereja lainnya telah ditangkap oleh polisi. Kini semua gereja di kota Surabaya sudah ditutup atas permintaan polisi.